14 - END

2K 289 14
                                    

=====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=====

Yewon tersadar dan mendapati bahwa dirinya masih berada di dalam jeep terbalik tersebut. Gadis itu segera mengecek keadaan teman-temannya yang juga masih terperangkap di dalam sana.

Hanya ada 3 orang termasuk dirinya. Kemana tiga orang yang lain?

DORR!!!
DORR!!!

Perhatian Yewon sekilas tertuju kepada suara-suara tembakan yang terdengar samar-samar di indera pendengarannya. Dengan segera ia pun mencoba merangkak keluar melalui bagian jendela mobil yang sudah pecah, sedikit menahan sakit karena telapak tangannya yang terkena pecahan kaca jendela.

Ditariknya pelan-pelan tubuh SinB dari mobil tersebut, setelah itu Yewon membantu Bangchan yang barusan saja tersadar untuk juga keluar dari badan mobil yang sudah separuh hancur.

Keduanya langsung membereskan diri kemudian mengecek keadaan SinB yang tampak semakin melemah. Gadis itu kaku bak mayat. Ketika nadinya dicek oleh Yewon, detaknya juga sangat lemah.

"Ya Tuhan apa yang harus kita lakukan sekarang? Aku tidak ingin dia pergi" Isak Yewon khawatir dengan keadaan gadis bermarga Hwang itu. Cairan bening itu perlahan-lahan turun dari matanya dan membasahi kedua pipinya, menyiratkan kesedihan yang mendalam, "Semuanya gara-gara aku, karena diriku keadaannya jadi seperti ini"

Bangchan yang berada di samping Yewon turut merasakan kesedihan yang dialami gadis manis itu. Ia sungguh sangat mengerti bagaimana perasaan Yewon saat ini. Perasaan duka yang tidak dapat terlukiskan oleh apapun, perasaan hancurnya seseorang ketika melihat sahabatnya berada di dalam penderitaan yang sangat hebat. Lelaki itu sangat bisa merasakannya dan ia mau agar Yewon tidak berpikiran seperti itu tentang dirinya sendiri.

"Ini bukan kesalahanmu, jangan menyalahkan dirimu sendiri atas kejadian ini, Yewon-shi. Kita doakan saja semoga SinB-shi dapat bertahan" ucap Bangchan lembut.

Air mata Yewon makin mengalir dengan deras, turun melewati dagunya hingga menetes jatuh tepat di pipi SinB. Kepala gadis itu menunduk untuk meluapkan semua kesedihannya.

Tepat pada saat yang bersamaan, Yewon merasakan pergerakan pada tangannya yang sedang menggenggam erat tangan SinB. Gadis itu mengisyaratkan sesuatu kepada Yewon dan Bangchan, sebelum ia kembali terbatuk-batuk dan memuntahkan banyak darah dari mulutnya.

"YA TUHAN SINB" seru Yewon terkejut dan kembali menangis sejadi-jadinya. Bangchan yang berada di samping gadis itu juga sama terkejutnya. Semua harapan mereka mengenai keselamatan SinB sirna perlahan-lahan. Keduanya tidak bisa berbuat apapun melihat SinB yang menggeleng-gelengkan kepalanya pelan dengan matanya yang tampak berkaca-kaca, terlihat rapuh dan sendu. Tangannya perlahan-lahan meraih sesuatu ke dalam saku bajunya dan memberikan sesuatu di atas telapak tangan Yewon.

Sebuah gantungan kunci berbentuk bebek yang tampak usang dan berdebu.

Yewon mengernyitkan keningnya, tidak mengerti dengan apa maksud dari SinB.

[1] GLITCH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang