=====
"Kak...to...tolong"
Suara itu?
Bangchan sangat familiar dengan suara itu. Suara yang sangat ia rindukan saat ini. Suara salah seorang yang sangat berarti di dalam hidupnya.
"Felix?"
Bangchan perlahan-lahan mencoba untuk bangkit berdiri. Tangannya berusaha menggapai Felix yang sedang terkapar kesakitan tepat beberapa meter di hadapannya.
Insting seorang kakak yang ada di dalam diri Bangchan mulai berkobar dengan besar. Mengabaikan seluruh tubuhnya yang terasa sakit dan nyeri, ia mencoba untuk terus merangkak dan merangkak, hingga akhirnya muncul sebuah cahaya yang menyilaukan kedua netra Bangchan.
Cahaya putih yang menelan adiknya hingga menghilang dari pandangannya.
.
.
.
.
."Sialan!! Apa yang terjadi??"
"Sepertinya terjadi sesuatu di luar. Aku akan coba memeriksanya. Jaga dia, jangan sampai si keparat itu melarikan diri atau sebagai gantinya kita yang akan mati"
"Baik"
Sayup-sayup Bangchan mendengar suara percakapan di sekitarnya, kemudian suara-suara itu menghilang digantikan dengan kesunyian yang kini menyelimuti ruangan tersebut. Selang beberapa menit, perlahan-lahan Bangchan membuka kedua matanya yang terasa sangat berat, mencoba untuk tidak menarik perhatian siapapun yang sekarang sedang ada di situ.
Lelaki jangkung yang ia kenal sedang berjaga-jaga disitu, menghirup sebatang rokok sembari mengarahkan pandangan tajamnya ke arah jendela. Bangchan tentu sangat mengenal lelaki itu, lelaki yang menyebabkan dirinya babak belur dan saat ini terkapar dengan keadaan kedua tangan dan kaki yang diikat dengan sangat kencang.
"Sialan, kenapa Minho lama sekali" gumam Younghoon sembari mengumpat dan akhirnya mematikan batang rokok itu di atas lantai dengan bantuan kaki kanannya.
Bangchan tetap diam, tidak ingin Younghoon tahu kalau ia sudah sadar. Otaknya terus mencoba untuk memikirkan cara agar bisa melepaskan ikatan-ikatan yang membelit tangan dan kakinya.
Tidak ada benda tajam di dekatnya dan itu membuatnya lelaki bermarga Bang itu kembali meringis. Ia harus segera kabur dari rumahnya dan mengikuti instruksi dari orang tak dikenal yang mengaku tahu dimana keberadaan adiknya saat ini. Ia harus menjemput Yewon dan menunggu di perbatasan tepat seperti apa yang orang tersebut katakan lewat pesan singkat pada ponselnya, walaupun Bangchan tahu itu sama saja dengan bunuh diri karena penjagaan di daerah perbatasan Alpha City itu sangat ketat dan dipenuhi dengan banyak tentara di sana.
Bangchan pun diam-diam melirik ke arah Younghoon yang masih memperhatikan jendela. Tampaknya ia masih menunggu kabar dari Minho yang belum terlihat batang hidungnya hingga saat ini, entah apa yang terjadi kepada lelaki tersebut, Bangchan tidak peduli. Yang pasti semenjak ia sadar dari pingsannya beberapa menit yang lalu, keadaan di dalam rumahnya tampak sedikit kacau karena Minho dan Younghoon yang tampak berdebat dan salah satu dari mereka memutuskan untuk mengecek keadaan di luar rumah, entah keadaan genting apa yang sedang terjadi di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] GLITCH ✔
FanfictionGLITCH Series #1 "Dunia ini tidak nyata, dan kita semua telah terperangkap di dalamnya" By. Hanna1604