Teror (lagi)

11.2K 372 25
                                    

Fara melangkah menuruni anak tangga rumahnya dengan tergesa-gesa,sampai-sampai sapaan dari sang mama ia tak hiraukan.

"Fara,sarapan dulu"

Sekali lagi,ucapan mamanya ia tak hiraukan malah kali ini Fara melangkah keluar rumah dengan membawa tas serta kunci mobil.

Benar-benar anak tak tahu sopan santun pikir Hilda.

Disisi lain,Fara masuk kedalam mobilnya dan menghela nafasnya kasar.

Cukup,ia sudah mengabaikan mamanya pagi ini. Karna pikirannya sedang memikirkan tentang sebuah pesan yang dikirimkan oleh orang yang tak dikenalinya.

Pesan yang berisi pengancaman terhadapnya serta sahabatnya. Fara memejamkan matanya binggung.

Ia harus fokus mengendarai mobilnya,ia ingin tau ancaman ini akan mempengaruhi harinya atau tidak sama sekali.

Sekitar 20 menit ia sampai di Harapan Bangsa,dan liat saja didepan sana ada Alvin dan Raya yang sedang berjalan beriringan.

Oke Fara muak dengan drama yang dibuat oleh gadis baru itu,ia segera memakirkan mobilnya dan menyambar tasnya dan menaruhnya dibahu kanan.

Ia segera melangkah mendekat kearah Alvin dan Raya yang bergandengan tangan udah kaya mau nyebrang aja pikir Fara.

Saat dirinya hampir mendekati dua orang itu,Fara berjalan diantara mereka dan dengan sengaja tubuhnya ia langkah kan kearah tangan Alvin dan Raya. Yang otomatis membuat genggaman tangan mereka terlepas.

Fara membalik kan badannya menatap dua orang itu,dan tersenyum sinis setelah itu ia kembali melangkah menuju kelasnya.

Alvin menatap punggung Fara,dan langsung menatap Raya.

"Ray,lo ngga papa?!"

Raya mengangguk kan kepalanya tanda ia tak apa-apa.

Disamping itu Fara berjalan santai menuju kelasnya,namun saat tinggal beberapa langkah lagi Fara bisa sampai dikelasnya akan tetapi ia melihat banyak sekali para murid dan guru didepan kelasnya.

Tunggu! Ini ada apa?

Fara langsung saja melangkah cepat menuju kelasnya dan menembus kerumunan yang terjadi dikelasnya.

Dan saat beberapa langkah ia bisa menembus kerumunan itu ia dapat melihat sahabatnya Keysa diujung sana dengan seragam yang penuh dengan tepung.

Fara langsung menghampiri Keysa yang sudah ada Teresa dan Citra disampingnya.

"Key,lo ngga papa?!"

Keysa mendongak dan melihat Fara.

"Ngga papa,cuman seragam gue kotor Far" Keluh Keysa.

"Ikut gue" Titah Fara dan menarik tangan Keysa keluar kelas.

Fara menarik tangan Keysa keluar kelas,bertepatan dengan Alvin dan Raya yang sedang bergandengan tangan. Sekilas Fara melirik tautan mereka berdua setelah itu langsung melanjutkan langkahnya yang terhenti tadi.

Entah perasaan dari mana membuat Fara seperti ingin menangis saja. Sepenting itu kah Raya dibanding dirinya sendiri yang seharusnya masih pacarnya.

Sedang Raya? Entahlah Fara sendiri tak tahu ada hubungan apa mereka berdua,dan sepertinya mereka berdua mengabaikan perasaan Fara yang mereka sakiti.

Fara menghentikan langkahnya saat sudah sampai di depan mobilnya,langsung saja ia mengambil hoodie yang ia simpan di jok belakang untuk jaga-jaga dab memberikannya kepada Keysa.

"Nih,pake buat nutupin seragam lo"

Setelah memberikan hoodie itu Fara langsung menyandarkan punggungnya di samping mobil,ia menatap sekelilingnya namun ia kembali menoleh saat perkataan Teresa membuatnya teringat sesuatu.

Cool Boy Vs Bad Girl [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang