Eight

2.4K 180 1
                                    

Hinata POV

Jam kuliahku baru saja selesai. Aku bersama kedua sahabatku berjalan keluar kampus. Ah aku hampir saja lupa menelpon Nii-san.

"Hinata-chan lihat siapa itu. Bukankah itu Sasuke-san?" Sakura menyenggol lenganku, aku sedikit kaget dan hampir saja menjatuhkan handphone ku, dia ada disana bersandar dipintu mobil dan pandangannya tepat kearahku.

Jantungku berpacu lebih cepat dari semestinya, dan tanganku sedikit bergetar. Aku bahkan belum menelponnya dan dia sudah menungguku. Apakah dia lama menunggu?

"Hinata-chan kita pergi dulu yah sampai jumpa nanti malam. Jaaaa." Sakura dan Ino melambaikan tangan padaku, aku tersenyum pada mereka.

Kulangkahkan kakiku menuju mobil milik Sasuke-nii, aku tersenyum padanya dan dia hanya menatapku.

"Apa nii-san sudah lama menunggu?" kenapa suaraku bergetar seperti ini?

"Tidak, aku sampai disini jam 3." jawaban singkatnya membuatku bingung ingin berucap apa lagi.

"Masuklah." dia membukakan pintu untukku. Aku hanya mengikuti perintahnya.

Suasana didalam mobil masih sama seperti tadi pagi. Hening tanpa obrolan. Aku tak berani meliriknya karena aku takut jika ketahuan lagi seperti tadi pagi. Aku membuka handphone ku untuk mengalihkan rasa bosan.

Ternyata disana ada pesan dari Sasori.

Sasori :
Hati-hati dijalan Hinata-chan, langsung telpon aku jika pria itu macam-macam padamu. Dan kabari aku jika sudah sampai oke.

Apa-apaan ini? Mana mungkin Sasuke-nii macam-macam padaku, dia kan kakakku apa Sasori sudah gila.

Aku :
Apa kau sudah gila Sasori-san? Dia itu kakakku. Mana mungkin dia macam-macam padaku. Yang ada malah kau yang berbahaya bagiku.

Aku sedikit kesal padanya. Kumasukkan kembali handphone ku kedalam tas dengan sedikit membantingnya.

"Ada masalah Hinata?" aku sedikit terkejut, aku hampir saja lupa jika aku tak sendirian disini.

"Ah ti...tidak nii-san." aku memaksakan senyumku dan melempar pandanganku keluar jendela.

Dia tak berkata apa-apa lagi dan suasana kembali hening sampai kita tiba dirumah. Aku keluar dari mobil dan tentunya sudah berterima kasih kepada Sasuke-nii. Dia kembali malajukan mobilnya. Mungkin akan kembali ke kantor. Itu juga bukan urusanku.

Aku bergegas masuk kedalam dan menuju kamarku. Membalas pesan Sasori yang tadi telah kuabaikan. Aku terkadang heran dengan diriku sendiri, terkadang aku sangat marah padanya tapi terkadang aku juga kasihan padanya. Mungkin benar ucapan Sakura, aku harus sedikit membuka diri pada seorang laki-laki dan memberi kesempatan kepada Sasori.

Aku bergegas mandi dan mungkin akan berendam sebentar, karena waktuku tak banyak. Jam 6 nanti Sakura akan menjemputku. Kita akan pergi kepesta milik teman kuliah kita, Aburame Shino. Semoga Dad mengijinkanku pergi. Dalam artian hanya dengan Sakura, tidak dengan antek-anteknya.

Aku keluar dari kamar mandi dan terkejut ternyata sudah jam setengah 5, apa selama itu aku berendam. Langkahku berhenti saat kudengar handphone ku berbunyi nyaring.

Sasori
Hah mau apa lagi dia. Dengan terpaksa ku geser kekanan dan ku tempelkan benda pipih itu ditelingaku.

"Halo Hinata-chan."

"Ada apa Sasori-san?" aku langsung bertanya padanya.

"Tak ada apa-apa Hinata-chan. Aku hanya rindu padamu."

Aku memutar bola mataku, bukankah tadi kita sudah bertukar pesan. Aneh sekali lelaki ini.

"Kenapa kau diam saja Hinata-chan. Apa kau masih disana?"

"Iya... Sudahlah kalau tak ada perlu lagi kumatikan ya. Aku harus siap-siap Sasori-san."

"Hm. Baiklah, sampai jumpa nanti dipesta Hinata-chan."

Tut
Tut
Tut

Belum sempat aku menjawab dia sudah memutuskan panggilan ini. Kenapa dia bisa diundang? Bukankah dia mahasiswa baru? Seterkenal itu kah Sasori. Ah terserahlah. Waktuku tak banyak, aku harus bergegas.

Tok
Tok
Tok

"Nona... Nona Sakura ada dibawah." suara Ayame membuatku kaget.

"Iya ibu, katakan padanya untuk menunggu sebentar." aku berteriak dari dalam kamar.

Jam berapa ini, kenapa si pinky itu cepat sekali datang. Ternyata jam 17:45. Sebegitu lama kah aku berdandan, tapi kenapa hasilnya begini-begini saja. Masa bodoh. Aku melihat penampilanku sekali lagi. Berputar didepan cermin dan tersenyum. Sempurna.

Kuraih jaket jeans ku dan ku kancingkan hingga mencapai kancing teratas, aku tak mau ketahuan Dad jika aku memakai baju yang sedikit nakal malam ini. Bisa rumit nanti jika dia sudah mengoceh. Aku keluar kamar dan sedikit berlari saat menuruni tangga. Kulihat Sakura sedang mengobrol dengan Dad. Dia tersenyum dan melambaikan tangan saat melihatku turun.

"Jangan pulang terlalu malam Hinata, dan menurutlah dengan Sakura, Dad percaya padanya dan kau bebas pengawasan kali ini." aku sedikit tak percaya dengan ucapan Dad, kulirik Sakura, dia hanya tersenyum.

"Baiklah Dad, terimakasih. Aku pergi dulu." kukecup pipinya.

"Ayo Sakura-chan." aku mengapit lengan Sakura.

"Permisi paman." Sakura membungkuk hormat.

"Berhati-hatilah." Dad sedikit berteriak.

"Oke Dad." aku melambaikan tangan padanya.

Diperjalanan nanti aku akan mengintrogasi Sakura. Karena aku penasaran apa yang dia ucapkan pada Dad hingga begitu mudahnya mengijinkan aku keluar. Setelah kejadian waktu itu, aku memang sedikit sulit untuk keluar. Dia akan mengijinkanku pergi dengan syarat harus diawasi. Hal yang paling aku benci karena aku merasa tak bebas dan yang lebih menyebalkan lagi adalah aku masih belum diperbolehkan membawa mobilku sendiri. Tapi malam ini dia begitu mudahnya membiarkan aku, aneh memang.

"Apa yang kau katakan pada Dad Sakura-chan?" aku langsung bertanya padanya saat dia tengah menstarter mobil pink mencolok kesayangannya.

"Kenapa buru-buru sekali Hinata-chan. Kita bisa bahas dijalan oke." dia tertawa dan aku hanya bisa mendengus.

"Aku hanya membujuk dan sedikit merayu paman Hiashi, juga memohon." dia menjelaskan dengan sedikit tertawa.

"Dan jangan lupa. Sedikit berbohong." dia tertawa setelahnya.

"Kenapa itu tak mempan padaku?" aku sedikit penasaran. Biasanya aku juga seperti itu tapi Dad tak pernah mengijinkanku.

"Tentunya sedikit memujinya juga." Sakura kembali tertawa.

"Hah mulutmu itu memang sangat manis pinky." aku juga ikut tertawa bersamanya.



______________________________

Happy reading dan selamat malam mingguan :*

TrickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang