Seven

2.5K 172 19
                                    

"Apa maumu Sasori-san?" tanya Hinata ketus.

"Aku hanya ingin berteman denganmu Hinata-chan." Sasori tersenyum kearah Hinata.

"Bukankah kita sudah berteman?" tanya Hinata lagi.

Sasori menampilkan cengirannya.
"Iya aku tau, tapi aku tak merasa kau menganggapku sebagai temanmu Hinata-chan. Kau selalu saja marah marah padaku."

"Itu karena kau yang selalu mengganggu Hinata-chan." kini Sakura yang menimpali.

"Sahabatku ini tak suka laki-laki pengganggu sepertimu." tambah Sakura sambil merangkul pundak Hinata.

"Diamlah kau Sakura, kau yang menggangguku."

"Ih kenapa malah kau menuduhku anak kecil." cerocos Sakura.

"Karena memang kenyataannya kau menggangguku cerewet." Sasori tak mau kalah.

"Apa kau bilang? Cerewet?! Enak saja. Wajar kalau aku cerewet karena aku perempuan." Sakura juga tak mau kalah, Hinata hanya menggelengkan kepala, melerai mereka berdua hanya akan menghabiskan tenaganya saja.

"Tapi kau berlebihan. Selalu saja teriak teriak. Memalukan."

"Kau tak sadar diri jika kau lebih memalukanmmm..." Sakura tak bisa meneruskan kalimatnya karena mulutnya dibungkam oleh tangan Ino.

"Diamlah kalian berdua, apa kalian tak tahu jika Hinata-chan sudah pergi meninggalkan kalian? Dasar kakak beradik gila." sindir Ino.

"Cih mana mau aku jadi saudaranya." kini Sasori yang menimpali.

"Aku juga tak mau punya sepupu sepertimu. Muka anak kecil tapi aku harus memanggilmu nii-san." balas Sakura.

"Tapi itu kenyataannya bodoh. Sudahlah aku pergi dulu. Jangan permalukan diri kalian." Ino berjalan melewati dua saudara yang sama-sama aneh itu.

"Awas saja kau nanti Sasori-nii." Sakura melewati Sasori dan sengaja menyenggol bahunya.

"Dasar gadis gila. Bagaimana bisa aku memiliki sepupu cerewet dan barbar sepertinya. Hah entahlah."

Sasori dan Sakura memang bersaudara. Sasori adalah anak dari paman Sakura, Sasori baru saja kembali ke Konoha 2 bulan lalu karena orang tuanya kembali dipindah tugaskan ke Konoha.

Mereka memang sedikit tidak akrab. Mungkin karena lama tidak bertemu. Padahal semasa kecil Sasori dan Sakura cukup dekat. Sasori pergi meninggalkan Konoha saat sekolah menengah pertamanya.

"Hai Sasori. Ada apa lagi sobat?" Sai bertanya padanya.

"Apa karena Hinata-chan lagi?" kini giliran Kiba yang bertanya.

"Sepertinya benar dugaanmu Kiba. Sudahlah Sasori, lupakan Hinata. Dia tak akan melirikmu." Sai tersenyum mengejek.

"Diamlah kalian. Aku yakin bisa menaklukan Hinata." jawab Sasori bangga.

"Dasar keras kepala. Kenapa harus Hinata jika banyak perempuan lain yang tergila-gila padamu sobat." Sai berjalan melewati Sasori.

"Benar. Kau hanya menghabiskan waktumu saja Sasori." kata Kiba sambil menepuk bahu Sasori dan berjalan menyusul Sai.

"Terserahlah. Kalian juga menghabiskan waktu kalian." Sasori berjalan mengikuti kedua sahabatnya.

"Benar juga. Kita hanya menghabiskan waktu kita saja Sai. Percuma menasehati orang yang sedang jatuh cinta." Kiba tertawa.

"Urus saja hidup kalian masing-masing." Sasori berjalan cepat melewati kedua sahabatnya.

Sasori memang mahasiswa baru tapi dia sudah memiliki banyak teman. Karena rata-rata mahasiswa disini adalah teman masa kecilnya dulu. Contohnya Sai dan Kiba yang kini menjadi sahabatnya.

TrickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang