Nine

2.6K 194 4
                                    

Haiii semua...
Minalaidzin wal faidzin yah. Maaf lahir batin 🙏🏻 
Siapa yang lebaran tahun ini nggak mudik?
Berarti kita sama 🥺🥺

Maaf juga kalo aku lama up bhehehe. Emang sengaja aku mau update selesai ramadhan... Dan semoga ini bisa mengobati rasa rindu kalian.

Happy reading, jangan lupa tinggalkan jejak.

Love, Arra 🖤

______________________________

Kami sampai dilokasi jam 7 malam. Karena setelah menjemputku, aku dan Sakura pergi kerumah Ino. Kita memang sudah sepakat pergi bertiga dan Sakura yang menjemput kami karena dia kalah saat suit dengan Ino.

Ternyata di sini sangat ramai. Tak hanya teman yang sejurusan dengan Shino saja, tapi juga dari jurusan lain termasuk Sarada dan squad nya. Apa Sarada? Kenapa dia sudah ada disini dan dia bahkan tidak pulang terlebih dahulu. Enak sekali dia. Dad memang sedikit membebaskan Sarada dan terlalu mengekangku. Aku ingin sekali kebebasanku yang dulu. Huh bodohnya aku dulu ikut balapan itu hanya karena tak terima dikatai penakut, aku memang begini. Mudah sekali terpancing.

Kedua sahabatku sudah menghilang entah kemana dengan pasangan mereka masing-masing. Kebiasan sekali.

"Hinata." aku kaget saat seseorang menepuk pundakku.

Ternyata itu Shino.

"Kau mengagetkanku Shino-kun." aku sedikit cemberut dan dia malah tertawa.

"Kemana para sahabat barbarmu itu Hinata-chan?"

Aku menjawab pertanyaan Shino dengan mengacungkan dagu kearah kedua sahabatku.

Shino tertawa dan mengacak rambutku.
"Carilah pacar Hinata-chan. Aku juga bersedia menjadi kandidatnya."

"Tak bisa!" itu bukan suaraku melainkan suara lelaki pengganggu yang tiba-tiba saja merangkul pundakku.

"Hinata-chan sudah menemukan pendamping." tambahnya lagi. Aku melotot kearahnya. Dia hanya tersenyum dan semakin merapatkan rangkulannya.

"Siapa? Jangan bilang itu kau Sasori, Hinata-chan mana mau denganmu." Shino tertawa dan tak urung membuatku juga ikut tertawa.

"Kenapa kau ikut menertawakanku Hinata-chan. Apa kau suka jika aku dipermalukan seperti ini?" Sasori tak terima. Aku hanya mengangguk menjawab pertanyaannya.

Shino tertawa semakin keras dan aku pun sama.

"Oke kalau begitu. Nikmatilah candaan kalian." Sasori meninggalkanku dan juga Shino. Aku merasa tak enak dengannya. Buru-buru kususul dia.

"Hey apa kau marah Sasori-san. Aku hanya bercanda tadi." dia tak mendengarkan ucapanku dan terus berjalan.

"Aku minta maaf." aku menghadangnya.

Sasori tersenyum.
"Aku tak marah Hinata-chan. Aku tadi juga bercanda."

Hah apa apaan ini. Dasar cari kesempatan. Aku menghentakkan kakiku dan bergegas meninggalkannya. Tapi dia berhasil mendapatkanku dengan sekejap.

"Menarilah denganku, dan kita impas."

"Apa kau pikir aku mau?" aku sedikit meninggikan suaraku.

"Tentu saja." dia langsung menarik tanganku menuju lantai dansa. Aku hanya bisa menurut saja.

Jujur saja aku sedikit kaku dalam menari. Namun tak apa karena tak akan ada yang perduli. Aku menari mengikuti irama musik, sesekali Sasori tertawa melihatku.

TrickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang