11. Maldives

4.9K 580 52
                                    

Perlahan, Jaehyun mengerjapkan matanya. Menelisik satu persatu ruangan yang terasa asing baginya. Tunggu, ini dimana?

Jaehyun segera bangkit, membuat selimut yang tadi menutupi tubuhnya jatuh merosot, matanya mencari-cari sekeliling, menyapukan pandangannya pada tiap objek, dan menemukan kalau hari sudah sore.

Seingatnya, dia bercinta semalam suntuk dengan Johnny, soulmate nya. Dan kenapa begitu terbangun dia ada disini? Samar-samar, Jaehyun mendengar suara Johnny yang seperti mengobrol dengan seseorang dari balkon.

Maka Jaehyun bangkit dari tidurnya, terhuyung-huyung karena tubuhnya limbung terlalu lama dibawa tertidur.

Tangannya bergerak mendorong pintu kaca yang menghubungkan kamar asing menuju balkon itu.

"Johnny?"

Laki-laki yang dipanggil Jaehyun itu memutuskan sambungan telepon di tangannya, lalu menatap Jaehyun sambil tersenyum.

"Akhirnya bangun juga, kau tidur sudah seperti orang latihan mati." Johnny menarik tangan Jaehyun, menuntunnya untuk duduk di kursi santai yang ada disitu. Rangkai rotan dengan busa tebal yang empuk. Johnny menempatkan Jaehyun di sampingnya. Sementara yang ditarik duduk hanya terdiam menurut.

"Tubuhmu masih sakit?" Johnny bertanya sambil mengusap-usap punggung tangan Jaehyun dengan ibu jarinya.

Jaehyun menggeleng. Ia menatap sekeliling. Tunggu, ini bukan Seoul. Jaehyun buru-buru bangkit dan melongok dari pagar pembatas balkon. Menatap ke pemandangan indah yang menghampar di depan mata.

"John, ini dimana?" Jaehyun buru-buru menoleh, menatap soulmate nya lamat-lamat.

"Eum, Maldives?" Johnny bergumam santai sambil menselonjorkan kakinya.

Jaehyun terbelalak, ini benar-benar sesuatu. Bagaimana bisa Johnny membawanya kesini dalam keadaan tertidur?

Seolah mengerti arti tatapan soulmate nya, Johnny kembali bersuara.

"Kita kesini naik jet nya Daddy." Johnny berucap pelan sambil menyandarkan punggungnya.

Okay, Jaehyun tidak tahu keluarga Johnny itu sekaya apa, tapi jet pribadi? Seriously.

It's fucking crazy.

Lama-lama judul fanfik nya ganti jadi crazy rich american :")

Jaehyun memicingkan mata, menatap Johnny dalam-dalam dari atas kebawah. Mulai menebak-nebak apa lagi yang belum diketahuinya tentang Johnny. Apa jangan-jangan keluarga soulmate nya ini mafia super kaya?

"Tidak, Jae. Itu tak mungkin, kan?" Johnny balik bertanya. Dugaan-dugaan Jaehyun itu terdengar jelas didalam kepalanya.

"Iya, aku tahu. Omong-omong jam berapa sekarang?" Jaehyun mengalihkan tanya karena perutnya mulai terasa lapar.

"Pukul empat sore, dan kau tahu? Kau tidur selama dua hari. Gila betul, aku sampai panik memanggil dokter, aku kira kau keracunan sperma karena kebanyakan making love!" Johnny menjawab panjang lebar, bahkan menjelaskan apa yang sudah Jaehyun lewatkan kemarin.

Jaehyun memukul cepat lengan Johnny atas kata-katanya yang tidak masuk akal itu.

"Mana mungkin begitu!" Jaehyun tidak percaya dengan kenyataan dirinya tidur selama dua hari. Well, kalau di film-film seharusnya dia mendapat mimpi yang menarik, tapi sepertinya dia tertidur selama itu murni karena kelelahan. Selama di Seoul pun, Jaehyun hanya tidur empat jam, paling lama enam jam di hari libur. Jadi itu terdengar tidak masuk akal bahwa dirinya tidur selama itu.

"Nih, kalau tak percaya lihat ini!" Johnny menunjukkan kalender di ponselnya, ia juga menunjukkan foto-foto Jaehyun yang tertidur, saat di California, juga saat di dalam jet pribadi milik keluarga Suh.

Two Weeks: Destiny Line (JOHNJAE FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang