ALESYA

321 27 0
                                    

"KAK, besok gue SMA!"

"Gak usah ngomong! Gue udah tau!" Celetuk Jeslyn, kakak angkat Alesya.

"Takut lupa, kan lo ingetnya Riko mulu!"

"Dia tuh lebih tua dari lo! Pake kak atau abang gitu, biar keliatan sopan santun lo!" Jeslyn menasehati Alesya. Rasanya, adiknya ini terlalu cepat untuk duduk di bangku SMA.

Alesya hanya mendengus kesal. Lalu ia membaringkan tubuhnya di atas kasur Jeslyn, "Besok gue berangkat bareng lo kan? Besok kita satu sekolah!"

"Turun lo dari kasur gue, ini baru di beresin!" Kesal Jeslyn.

"Orang nanya tuh jawab! Bukan malah ngomel-ngomel gak jelas!" Gerutu Alesya lalu turun dari kasur Jeslyn dan duduk di meja belajarnya.

"Ya iyalah bareng gue. Emang lo mau bareng siapa? Si Memet?!" Ejek Jeslyn memajukan bibirnya.

"Eh, jangan asal aja lo bawa-bawa si Memet. Gitu-gitu juga dia manusia!"

"Lah, emang manusia, siapa bilang si Memet setan!"

"ALESYA, JESLYN, MAKAN DULU!!!" teriak Lyana, ibu angkat Alesya.

Tanpa basa basi, Jeslyn keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan. Meninggalkan Alesya sendiri.

Alesya menatap rangkaian tulisan yang ada di dinding kamar Jeslyn. Dari mulai puisi, pantun, dan curhatan pun tertempel di disana. Ada satu foto yang membuatnya penasaran, "Itu foto kak Jeslyn sama temen sekelasnya? Cowok yang di tengah siapa?" Gumam Alesya terus memandang foto lelaki itu.

Bajunya di keluarkan, rambutnya acak-acakan, tidak memakai dasi, tapi,,, senyumannya. Ah, sulit untuk di jelaskan. Senyumannya itu seperti limited edition. Hanya orang tertentu yang dapat melihatnya.

"ALESYA! MAKANAN NYA UDAH SIAP SEMUA!"

"Iya mah!"

Alesya keluar dari kamar Jeslyn. Menuju ruang makan. Disana sudah tersedia nasi dan lauk pauknya. Sudah ada keluarganya yang duduk manis. Ada Lyana, Jeslyn dan Bimo, ayah angkat Alesya. Alesya duduk di samping Jeslyn. Menatap nasi yang ada dihadapannya, lalu menyantapnya dengan lahap.

~o0O0o~

"Kak, ada yang gue mau tanyain sama lo!"

"Apa? Tentang pelajaran? Gampang kok!" Jeslyn memang gadis yang cerdas. IQ nya juga tinggi. Itupun menurun kepada adiknya, Alesya. Walaupun bukan adik kandung, tetapi mereka sama-sama cerdas.

"Bukan," Tepis Alesya. "Itu!" Tunjuk Alesya kepada sebuah foto yang menunjukan Jeslyn bersama dengan teman-temannya.

"Kenapa fotonya? Itu foto tahun kemarin. Waktu gue masih kelas sebelas. Ada yang salah?" Tanya Jeslyn heran kepada Alesya. Foto itu dipajang sudah cukup lama di dinding kamar Jeslyn. Alesya pun sudah sering melihatnya. Tapi, kali ini Alesya penasaran dengan salah seorang yang ada disana.

"Cowok yang di tengah siapa?" Tanya Alesya polos lalu menatap wajah Jeslyn yang terlihat terkejut.

Jeslyn menahan senyum di wajahnya, "Lo suka?"

"Hah? Nggaklah! Kenal juga nggak!" Tepis Alesya secepatnya.

"Nanti juga lo tau sendiri. Tapi, gue saranin nih ya! Lo jangan sampai suka sama dia!"

"Kenapa?"

"Nanti lo gila. Hehee.." Jelas Jeslyn tertawa kecil.

"Gila?" Tanya Alesya karena belum menemukan jawabannya.

Jeslyn duduk di samping Alesya, "Dia tuh cowok populer Cakrawala, the most wanted nya Cakrawala, tapi dia juga trouble maker! "

"Suka cari masalah?"

"Ya gitu deh, fans ceweknya banyak. Mereka tuh kayak menggilai banget si cowok ini!" Tunjuk Jeslyn kepad foto lelaki yang di tengah.

"Namanya siapa?!" Rengek Alesya memaksa ingin tahu nama lelaki itu.

"Gue yakin, besok lo pasti tau. Temen seangkatan lo nih, pasti langsung heboh ngomongin dia!" Cakap Jeslyn antusias dengan wajah yang berapi-api.

"Lebay!" Sunggut Alesya, "Gue mau tidur! Nguntak! Hoam,,"

"Ngantuk kalee!! Eh, lo ngapain tidur disini?!"

"Pindah ke kamer lo sana! Sempit!"

"Alesya!"

"Woyy!!"

"Bener-bener adik ter lucknut ini ya!" Gerutu Jeslyn lalu pergi menuju kamar Alesya, biar dia saja yang tidur di kamar Alesya.

~o0O0o~

Namanya Alesya Emelya Nelson. Panggil saja Alesya. Sejak kecil, Alesya diurus oleh bibinya. Karena orangtuanya pergi meninggalkannya. Sampai akhirnya, bibinya mengangkatnya menjadi seorang anak.

Alesya tumbuh menjadi gadis yang pintar dan cerdas. Daya ingatnya tinggi. Pengetahuannya pun luas. Alesya sangat pandai dalam berhitung.

Ia sangat menyukai matematika. Menurutnya, matematika adalah bagian dalam hidupnya. "Kita akan di bodohi orang jika tidak pandai berhitung." Itulah yang sering Alesya katakan kepada teman-temannya.

Alesya mempunyai satu mantan, namanya Raka. Namanya hampir mirip dengan pacar kakaknya sekarang, Riko. Hubungan Alesya dan Raka sekarang hanya sekedar teman. Mereka putus, hanya karena ke egoisan Alesya. Maklum, cinta monyet.

Sejak SD, prestasi Alesya selalu gemilang. Ia sering mendapatkan ranking satu di kelasnya. Mendapat sebutan si Bintang Kelas, adalah makanan sehari-hari Alesya.

Bukan hanya prestasi di kelas, Alesya juga sering diikutkan lomba di kecamatan, kabupaten, hingga tingkat provinsi.

Wajah Alesya manis. Walaupun tak secantik Jeslyn. Senyuman khasnya yang menjadi daya tarik untuk kaum Adam mendekatinya. Matanya berwarna coklat. Jelas berwarna coklat. Bulu matanya panjang dan lentik.

Alesya memiliki rambut yang panjang dan hitam. Biasanya, Alesya selalu membiarkan rambut itu terurai panjang. Terkadang, ia harus mengikatnya jika sedikit risi.

~o0O0o~

Vote guysss:))

ARKALESYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang