"IH, sakit!"
"Gak usah bawel!" Arka tetap menempelkan sebuah kapas kepada sikut tangan kanan Alesya yang berdarah.
Sedangkan Alesya sedang berusaha menahan rasa sakit di sikutnya yang terus berdenyut. "Ih, Gak mau! SAKIIT!" Tangan kiri Alesya refleks menarik rambut Arka, lebih tepat menjambak, "Eh, maaf, kak,"
Wajah Arka berubah masam. Tatapannya tertuju kepada dua mata Alesya.
"Gu-Gue, bu-ang aja. Eh, gue isi lagi tehnya," Tangan kanan Alesya gemetar memegang secangkir teh hangat yang masih penuh. Gemetar menahan sakit juga perih.
"Masih penuh!" Dengan santai, Arka menarik kembali cangkir teh miliknya. Menaruhnya di tempat semula. "Cowok kasar ke cewek boleh gak si?!"
"EH?!" Mata Alesya membulat sempurna, "Ma-maksud lo?!"
"Kalo gue kasar ke lo boleh gak?!"
"NGGAK-NGGAK! Mendingan lo pulang deh sana! Gue jadi parno ah, udah sana! Hush-hush! Gue mau tidur, awas banyak kucing kampung disini!" Alesya bergegas menuju pintu depan rumahnya, memegang kuat engsel pintu. Takut dengan perkataan Arka barusan.
"IH, JANGAN LIATIN GUE KAYAK GITU!" Alesya semakin parno saat Arka masih terus menatapnya tajam. "LO KAYAK BABI TAU GAK?! EH, VA-VAMPIR MAKSUDNYA!" Alesya sedikit menyembunyikan wajahnya di balik pintu.
"Gue gak yakin lo adik Jeslyn," Arka melirik jam di tangannya, lalu bangkit, "Kakaknya pinter, adiknya bego,"
"Gue gak bego kali! Lo mau kemana?!"
Arka langsung menaiki motornya, "Duluan!" Ia memulai memutar kunci dan menatap ke arah Alesya sejenak, "Iya, sama-sama!"
Semakin jauh, tubuh lelaki itu semakin hilang dari pandangan. Alesya mengemas beberapa kue yang masih berada di luar, juga obat merahnya.
Tak lama, ponselnya bergetar. Ada pesan dari Anna.
Grecia Anna Radeyya
Cha, markas rame bgt Cha,
serius gue. Bnyk anak Jaguar,
Sumpahhh!!!Hah???!!!
Iyaa,,, kesini cpetan, gue takutt
Mau pada ngapain?
Lo gak tau?!
Alesya berfikir sejenak. Karena dirinya?
'Tadi kak Arka nyuruh kak Sagha ke markas, buat gue!'Oke, gue kesana!
Cepet!!!!
Alesya menggendong tasnya. Memasukan ponselnya dan segera berlari ke luar rumah.
"TAKSI!"
Alesya menaiki taksinya. Perasaannya meracau. Jangan sampai ada yang terluka karenanya.
"Bang, agak cepet sedikit bisa gak?"
"Mau kemana emangnya dek?" Balas supir taksi ramah.
"SMA Cakrawala,"
"Siap,"
Alesya menatap sekeliling melalui kaca mobil. Jalanan terlihat sangat ramai. Ada beberapa polisi yang sedang patroli dadakan. Polisi?
"Makashi bang," Alesya keluar dari taksi lalu membayar ongkosnya.
Ia melangkahkan kakinya perlahan. Keadaan warung cukup berantakan jika dilihat dari belakang. Ia telat? Sepertinya tidak, semuanya baru akan dimulai.
"Kak Echa?!" Seru seorang gadis, Nadia.
"Eh,"
"Kakak jangan ke depan dulu. Rame banget. Tadi sebelum kak Arka datang, mereka rusuh sampe kesini! Aku takut," Nadia sedikit memeluk lengan Alesya.
Alesya membalas memeluk Nadia, "Liat Anna gak?"
"Kak Anna ada di depan sama yang lainnya,"
"Kakak kesana dulu ya, jangan takut,"
"Kak, jangan kak! Banyak mantan ketua Jaguar! Mereka lebih bahaya dari kak Arka!" Cegat Nadia semakin mengeratkan cekalannya.
"Nad!"
Nadia perlahan melepaskan tangan Aleaya, "Hati-hati kak,"
Alesya menguatkan tekadnya.
"Lo deketin Arka itu sama aja lo cari gara-gara!"
"Arka itu bahaya Les!"
"Lo dapet masalah nanti kalo deket dia!"
" Dia itu salah satu anak brengsek punya Cakrawala!"
"Malah gue yang datangin masalah buat kak Arka," Gumam Alesya tersenyum miris. Kakinya terus melangkah, perlahan, namun pasti.
"KAK UDAH!"
~o0O0o~
Yah, kayaknya bakal jd part trahirrr,, aku bakal hapus Arkalesya. Sebagai gantinyaaaaa, aku lg nulis cerita lagi 😁.
Alurnya hampir sama, sama bat kayanya. Cuma tokohny aj yg beda.
Jadi, nanti jan lupa sering2 kepoin profilku atau jan lupa polow 😭😂. Kali aj ada cerita beruu... Pree polback koo 😄. See uu

KAMU SEDANG MEMBACA
ARKALESYA
Novela Juvenil*ARKA* Arkana Ghavin Radeyya, itulah nama aslinya. Salah satu siswa SMA Cakrawala. Keluar masuk ruang BK adalah rutinitasnya, tapi tidak lebih sering dari salah satu sahabat seperjuangannya, Galang. Arka selalu bersikap cuek kepada perempuan. Ia tid...