"KAK! Gue nebeng sama lo!"
"Kasian adik kamu tuh mau bareng katanya!" Suruh Linda membungkus bekal Anna.
Arka hanya mendengus kesal. "Cepet!"
"Pulangnya juga gue nebeng sama lo!"
"Nggak!"
"Gue males ka--"
"Nih, naik angkot!" Arka menyodorkan selembar uang lima puluh ribu.
"Gak mau, males nunggu nya, lama!"
"Nebeng sama temen lo!" Balas Arka tetap cuek.
"Gue minta anter sama kak Galang aja!" Anna meneguk susu putihnya.
Arka menatap punggung adiknya yang berjalan menuju halaman rumah, "Nggak! Gue ada urusan sama dia!"
"Gue ikut!" Rengek Anna berjalan kembali menghampiri kakaknya.
Arka membulatkan matanya, "Nggak!"
"Gue ikut aja!"
"Bahaya Na," Bujuk Arka berkata lembut kepada adiknya. Berusaha agar Anna tak terus memaksanya untuk ikut dalam rencananya menyerang Jaguar.
Anna memajukan bibirnya, "Emang mau ngapain? Maling? Tawuran?"
"Kamu mau tawuran?!" Heboh Linda menyimpan tepak nasi Anna lalu berjalan menghampiri Arka.
"Nggak mah,"
"Mamah gak suka kalau kamu suka berantem, tawuran, ngerokok, gak baik buat diri kamu!" Linda mengusap punggung anak sulungnya.
"Iya," Sahut Arka tetap santai, "Arka berangkat dulu mah!" Arka menyalami tangan ibunya, lalu berjalan menuju motornya.
"Tunggu! Gue ikut!!!" Teriak Anna menggenggam kotak bekalnya, lalu berlari menghampiri Arka.
Arka melajukan motornya dengan kecepatan sedang. "Mau ke markas dulu!"
"Langsung ke gerbang aja!"
"Gue mau ke markas dulu!"
"Turunin gue di jalan sebelum lo masuk ke jalan yang mau ke markas!"
"Lo ngomong apa sih?!" Celetuk Arka yang masih fokus terhadap jalanan.
"Ya, itu aja intinya!"
"Terserah!"
Anna turun dari motor Arka. Tepat di depan gerbang. Padahal Anna memintanya untuk berhenti sebelum memasuki area sekolah. Karena akan membuat jalan Arka menuju warung bu Acang semakin jauh.
"Pagi Cha!" Sapa Anna kepada Alesya, yang kebetulan akan memasuki gerbang. Alesya menghentikan langkahnya, dan menunggu Anna agar dapat berjalan bersama. Anna lalu menjulurkan tangannya kedepan wajah Arka, "Minta uang!"
Arka memberikan selembar uang 50.000.
Anna lalu mengambilnya dan memasukannya ke dalam saku rok abu-abunya, "Tapi nanti tetep jemput! Oke!"
"Cha, nanti pulang sekolah lo bareng sama Anna!" Arka kembali merogoh saku celanannya, "Buat ongkos pulang!"
Anna mendelik ke arah Alesya. Agar Alesya tak menerima uang dari Arka. Karena jika Alesya menerima uangnya, rencana mereka akan hancur.
"Gue gak bisa!" Tolak Alesya.
"Kenapa?"
"Males!" Celetuk Alesya tanpa fikir panjang.
"Sebelumnya gak ada yang berani nolak perintah gue kecuali Anna. Kakak kelas, temen gue, anak Agvaros, apalagi adik kelas, mereka gak pernah bantah!" Cetus Arka memasang wajah dinginnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKALESYA
Fiksi Remaja*ARKA* Arkana Ghavin Radeyya, itulah nama aslinya. Salah satu siswa SMA Cakrawala. Keluar masuk ruang BK adalah rutinitasnya, tapi tidak lebih sering dari salah satu sahabat seperjuangannya, Galang. Arka selalu bersikap cuek kepada perempuan. Ia tid...