"DULUAN!"
Arka hanya mengangguk kepada teman-temannya yang satu persatu pergi meninggalkan warung bu Acang.
Arka menginjak rokoknya.
"Gak pulang Ka?" Tanya bu Acang yang sedang mengelap meja bekas anak-anak Agvaros.
"Di rumah ada papah bu, males!"
"Ya udah diem disini aja atuh. Mau kemana emangnya?" Ujar bi Acang yang asli orang Cimahi.
Arka berjalan ke arah pintu. Menghirup udara dalam-dalam, "Ke lapangan, liat Galang yang lagi ngelatih futsal adik kelas. Udah lama Arka juga gak eskul futsal."
"Ya udah, hati-hati!"
Arka mengangguk kecil lalu melangkahkan kakinya keluar warung. Merogoh saku dan mengeluarkan kunci motor miliknya. Ia melajukan motornya perlahan menuju parkiran sekolah.
"Iya gak pa-pa,"
Arka menghentikan motornya saat melihat ada Zico di parkiran sekolah SMA Cakrawala yang sedang mengobrol santai dengan seorang perempuan,,, Alesya.
"Ayo,"
Alesya menaiki motor Zico. Lalu tancap gas ntah kemana.
Arka kembali melajukan motornya. Menyimpannya di parkiran sekolah. Lalu berjalan menelusuri lorong utama yang sudah sepi. Hanya ada beberapa murid yang sedang melaksanakan eskul. Sastra dan futsal.
"Tumben lo Ka, kesini?!" Teriak Galang dari tengah lapangan saat melihat Arka yang duduk di sisi lapangan.
Arka melihat Galang yang berlari ke arahnya, "Turun ke lapangan ayo! Udah lama lo gak ngajar, yang futsal cewek biar pada semangat!"
"Males, gue gak bawa baju futsal."
"Gak pa-pa, kecuali lo pakai rok!" Balas Galang, "Cepetan!"
Arka menyimpan tasnya lalu berlari ke tengah lapangan. Benar saja, para siswi yang tadinya malas eskul menjadi bersemangat kembali. Wajahnya berseri.
Ia terus berlari merebut bola dari adik kelas yang menjadi lawannya. "Kita kalau main itu tim! Bukan individu! Kasih yang lain kesempatan buat gocek!" Perintah Arka saat melihat skill adik kelasnya.
"Sorry bang," Ujar Fazar--junior Arka di futsal.
"Jangan minta maaf ke gue, tuh ke temen-temen lo!" Celetuk Arka lalu berjalan ke sisi lapangan berniat untuk minum.
Matanya terbuka lebar saat melihat Alesya yang berada di depan mading yang posisinya dekat lapangan. Tangannya sibuk mengutak-ngatik sebuah kertas.
Arka berjalan menghampiri gadis itu, "Cha,"
Alesya menoleh. Melihat Arka berdiri di sampingnya, "Eh, kak."
"Ngapain disini?!" Cetus lelaki itu dingin.
"Eskul-lah!"
"Sastra?"
"Iya,"
"Bukannya tadi lo udah pulang?" Tanya Arka menyenderkan tubuhnya kepada dinding samping mading.
"Pulang?"
"Tadi gue liat lo di bonceng Zico kan? Dia nganter lo pulang!"
"Ouh itu. Zico nganter gue ke toko buku. Beli peralatan buat mading!" Alesya menempelkan kertas di genggamannya pada kertas mading, "Emangnya kenapa kak?"
"Nggak,"
Arka memperhatikan Alesya yang masih fokus kepada kertasnya. Rambutnya yang terurai panjang sepunggung. Agak pirang. Tanpa balutan make-up.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARKALESYA
Teen Fiction*ARKA* Arkana Ghavin Radeyya, itulah nama aslinya. Salah satu siswa SMA Cakrawala. Keluar masuk ruang BK adalah rutinitasnya, tapi tidak lebih sering dari salah satu sahabat seperjuangannya, Galang. Arka selalu bersikap cuek kepada perempuan. Ia tid...