BEBERAPA anak OSIS sedang sibuk menyiapkan game untuk adik kelasnya, kelas 10 IPA 1. Mereka sibuk dengan urusannya sendiri. Ada yang sibuk bercerita di depan, lebih tepatnya sih, curhat kali ya.
Beberapa anak pun tertawa dengan kisah yang di ceritakannya senior mereka. Termasuk Alesya dan Anna.
"Ada Anna?" Terobos Arka memasuki kelas 10 IPA 1, tanpa meminta izin kepada OSIS yang berada di depan sedang bercerita.
"Aduh, itu yang namanya kak Arka,"
"Lumer banget,,,"
"Kak, minta ID LINE-nya dong,,"
"Hai kakak unchh,"
"Gagah banget kak,"
"Bajunya di keluarin jadi tambah ganteng.."
"Hai calon pacar kuuu,,"
"Anna, lo dipanggil calon pacar gue tuh. Jangan di embat ya lo!"
"DIA KAKAK GUE! GAK USAH ALAY BISA GAK SIH?!" Bentak Anna dengan suara yang penuh penekanan di setiap katanya.
"Kak Arka kakak nya Anna?"
"Hai calon adik ipar,"
"Na, ke calon kakak ipar tuh harus nurut!!!"
Anna berjalan menghampiri Arka yang berdiri di ambang pintu. Tanpa memperdulikan ocehan tak jelas dari teman-teman barunya. Di satu sisi, Anna bingung. Bagaiman mereka, yang semuanya murid baru, bisa mengetahui kakaknya. Se populer itu kah kakaknya?
"Alesya juga!" Panggil Arka.
"Kan jadi Echa kak!" Sela Anna menatap polos mata Arka.
"Iya, terserah lo!"
"Cha, sini!" Panggil Anna kepada Alesya.
Merasa ada yang memanggil, Alesya pun memutar kepalanya dan melihat ada Arka disana. Seisi kelas pun menatap ke arahnya. Termasuk kakak OSIS yang sedari tadi mengoceh di depan pun mendadak hening. Tak ada yang berani melawan Arka.
"Sini cepetan!" Suruh Arka dengan suara beratnya.
Alesya bangkit dari kursinya, berjalan menuju Arka dan Anna, "Maaf kak ma-"
"Iya gak apa-apa," Sela senior OSIS saat Alesya akan meminta izin untuk keluar kelas.
Alesya menghampiri Arka dan Anna. "Kalian ikut gue," Suruh Arka lalu berjalan duluan. Menuju belakang sekolah. Seertinya warung bu Acang.
"Kalian kenal dia?" Tunjuk Arka kepada seorang lelaki yang wajahnya sudah babak belur. "Dia ngaku pacaran sama Anna juga Alesya. Bener?" Tanya Arka memastikan. Anna hanya menggeleng singkat, lain halnya dengan Alesya, ia berfikir keras mengenali wajahnya.
"Lo Raka?" Tanya Alesya. Lelaki itu tak menjawab. Ada beberapa luka memar di wajahnya. Kedua tangannya di pegang oleh Aji dan Rama.
"Orang nanya jawab!" Kesal Arka lalu menonjok pipi lelaki itu.
"Udah kak!!" Lerai Alesya lalu berdiri di hadapan lelaki itu, "Dia mantan gue,"
Semua mata menatap ke arah Alesya dan Raka. Tatapan tak percaya.
"Dia tadi kenapa kak?" Alesya beranjak dari hadapan Raka, menatap lembut mata Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKALESYA
Teen Fiction*ARKA* Arkana Ghavin Radeyya, itulah nama aslinya. Salah satu siswa SMA Cakrawala. Keluar masuk ruang BK adalah rutinitasnya, tapi tidak lebih sering dari salah satu sahabat seperjuangannya, Galang. Arka selalu bersikap cuek kepada perempuan. Ia tid...