5. Rencana Balas Dendam

219 20 3
                                    

"SEBENTAR!"

Alesya memakai baju seragamnya. Sedikit risi dengan Jeslyn yang terus berteriak memanggilnya dari ruang tengah.

Hari ini hari Senin. Jadwalnya upacara. Hari yang paling menyebalkan bagi semua murid. Harus membiarkan tubuhnya terpapar sinar matahari. Terkecuali Alesya.

Alesya senang saat upacara. Walau harus rela tubuhnya terjemur di bawah sinar matahari pagi. Karena menurutnya, itu adalah rutinitas untuk menjaga kesehatan. Alesya juga senang karena dapat melihat petugas pengibar bendera saat melaksanakan tugasnya. Mereka membawa bendera dengan tegap dan berwibawa. Cukup berkesan.

"Ikh, lama banget sih!" Kesal Jeslyn memasuki kamar Alesya.

Alesya lalu mengambil topi abu-abu nya lalu berjalan keluar kamar, "Ayok!"

Jeslyn hanya berjalan di belakang adiknya, "Kak, cepetan!"

Jeslyn menaiki motor beat putihnya. Diikuti oleh Alesya yang duduk di belakangnya. Jeslyn lalu tancap gas menuju ke sekolahnya.

"Sya!" Ucap Keva memegang bahu Alesya, sehingga membuatnya sedikit terkejut.

Alesya berjalan menuju koridor utama dengan Keva di sampingnya. "Anna jadian sama kak Galang!" Celetuk Keva.

"Hah?!"

~o0O0o~

"Gue ke kelas duluan!" Anna berjalan meninggalkan warung bu Acang, juga anak-anak Agvaros.

Galang berdiri lalu menyenderkan dirinya di ambang pintu, menatap punggung gadis mungil yang sekarang sudah menjadi pacarnya, "Adik lo cantik Ka!" Celetuk Galang.

"Jelaslah!" Sela Rama ber-api-api.

Aji lalu bangkit, ikut berdiri di samping Galang, "Cepet ke kelas! Sebentar lagi masuk!"

"Udah tobat lo?!" Cetus Rafi.

"Gue susah buat tobat. Temen-temen gue aja setan semua!"

"Eh, jangan salah!" Bela Arka menghisap rokoknya, lalu menginjaknya. "Bentar lagi upacara! Jagain Anna, Lang!"

"Siap Bos!!"

Anak-anak Agvaros berjalan keluar warung bu Acang. Mereka berjalan bergerombol menghiasi koridor utama. Siswa-siswi yang berada di luar kelas pun memilih mundur agar tak menghalangi jalan. Karena mereka juga tak ingin mencari masalah dengan Agvaros, apalagi jika Arka sampai turun tangan.

Arka berjalan paling depan dengan Galang di sampingnya.

"Gak tau niat sekolah gak tau nggak. Tata terbit gak di taatin, baju di keluarin, dasi gak di pakai!" Celetuk Reza yang berdiri di depan kelas 12 IPS 5.

Semua anak Agvaros memutar kepalanya, menatap ke arah Reza yang sedang mengobrol dengan temannya.

Aji maju menarik kerah baju seragam Reza, "Maksud lo apa?!"

"Apa? Gue cuma ngomong ke temen gue, lo tersinggung?" Balas Reza santai.

Galang menarik bahu Aji, "Udah,"

Arka kembali berjalan, tak menghiraukan pertikaian kecil antara Aji dan Reza.

"Pagi kak," Sapa seorang gadis, namun tak dihiraukan oleh Arka.

Tatapannya kembali ke depan, ke tengah lapangan upacara. Matanya melihat seisi lapangan yang sudah penuh oleh para murid.

"Masukan pakaian kamu!" Bentak pak Bejo saat melihat Arka dengan pakaian yang berantakan.

ARKALESYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang