4. Tantangan Untuk Anna

229 22 4
                                    

"KAK! Buka dulu pintunya!!!"

Arka masih diam. Karena sebuah benda yang menutupi telinganya dengan sebuah alunan musik. Headset.

Dorr,, dorr...

"KAKAK!!!" Kesal Anna menggedor-gedor pintu kamar Arka. "Astaghfirullah Arkaaa!!!!!"

Arka membuka headset nya perlahan. Antara malas dan tidak.

"Apa?" Arka membuka pintu kamarnya. Melihat adiknya dengan wajahnya yang sudah memerah. Menahan kesal.

"Lo lagi ngapain sih? Gue dari tadi disini! Mamah nyuruh gue nyiapin makanan buat lo, tu udah di dapur. Pas gue panggil lo gak nyahut-nyahut. Mamah gak tau lagi kemana. Gue tadi pengen ng--"

"Lo cuma mau nyerocos di depan kamer gue? Gue lagi mau santai!" Arka kembali menutup pintu kamarnya. Tanpa menguncinya.

Anna benar-benar kesal dengan perilaku kakaknya, "Lo ngapain sih? Sibuk terus sama game!!!" Jengkel Anna saat melihat kakaknya yang sudah duduk manis, memasangkan headset nya, juga memainkan game di ponselnya.

Arka lalu melepaskan headset nya. "Apa lagi?"

"Tadi bu Ima sama pak Bejo bilang ke gue, tentang lo sama Agvaros. Bukan ke gue aja, ke Alesya sama Keva. Kenapa sih, kalian harus selalu cari masalah? Gue-gue juga kan yang kena!"

"Cuma kena omong doang kan?"

"Ya tapi kan gak enak kalau ada yang liat gue ngobrol sama pak Bejo sekaligus bu Ima!" Anna duduk di samping Arka, "Mendingan lo cari pacar deh, biar gak ada yang namanya kumpul sama temen-temen, apalagi pulang malem terus. Kadang gak pulang, sekalinya pulang suka babak belur,"

"Fungsinya pacar apa?" Tanya Arka masih acuh.

Anna mendelik ke arah Arka, "Ya lo mah!!! Pacar tuh bisa jadi tempat curhat kita, penenang kita kalau lagi emosi, dia juga bisa jagain kita kok,!"

"Cuma itu?"

"Masih banyak, gak mungkin kan gue--"

"Gak tertarik!"

"Ah lo mah, gak asik." Anna menggerak gerakan lengan Arka. Membuat Arka sedikit risi, sehingga ia memilih menyimpan ponselnya. Percuma main game jika ada Anna di dekatnya. Pasti terganggu.

"Papah pulang?" Tanya Arka mengambil remot televisi.

Anna melirik ke arah Arka, "Mana mungkin lah!!! Makan dulu sana, udah ada di dapur. Nasi sama telor."

"Gak laper!"

Arka terus memindah-mindahkan chanel televisi. Mencari acara yang menarik.

"Biarin napa!" Kesal Anna mengambil remot di tangan Arka.

"Ke kamer lo sana!" Usir Arka.

Anna hanya diam. Sibuk melihat acara televisi di kamar Arka.

"Na,"

"Khm,"

"Kenapa lo gak pacaran?"

"Lagi nunggu orang yang gue suka-suka sama gue,"

"Banyak yang suka sama lo!"

"Gue tau,"

"Kenapa gak mereka aja?"

"Gue gak mau jadiin mereka sebagai pelampiasan,"

"Kalau Galang suka sama lo gimana?" Celetuk Arka mengalihkan pandangannya kepada televisi.

"Kak Galang?" Sahut Anna menahan senyum di bibirnya.

Arka menatap wajah adiknya, "Iya,"

"Mana mungkin dia suka sama gue,"

ARKALESYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang