10

944 116 4
                                    



Flashback

*
*






Mobil hitam mengkilat itu berhenti di sebuah bangunan yang tak terlalu besar dan sederhana. Itachi bisa melihat pintu pagar rendah yang mungkin tingginya hanya sebatas dadanya. Ia bahkan bisa saja meloncat tanpa melewati pintu pagar. Namun itu tak mungkin juga Itachi lakukan. Dia bukan orang bodoh.

Manik hitamnya mengedar keseluruh tempat. Rumah itu terlihat sederhana namun memiliki halaman yang sangat luas. Bisa Itachi lihat cat tembok yang sudah memudar terlihat kusam seperti tak ada seorangpun tinggal di dalamnya.

Laki laki itu melangkahkan kakinya menuju pintu pagar. Bisa ia rasakan pagar besi yang catnya tampak mengelupas itu sedikit membuatnya berjenggit. Ia memperhatikan tangannya, ia menghela nafas pelan karena mendapati goresan dari pagar itu. Seseorang tampak tergopoh gopoh datang menghampirinya dari dalam rumah. Wanita itu tampak tersenyum ramah kemudian membuka lebar pintu pagar itu dan menyuruhnya masuk. Itachi melangkahkan kakinya mengikuti wanita bersurai coklat itu. Itachi bisa menebak usia wanita itu mungkin sekitar 30 tahunan.

Pintu rumah itu terbuka, menampilkan sebuah ruang tamu yang tak begitu luas. Mungkin hanya seluas kamar mandi di rumahnya. Ia mengedarkan pandangan ke lain arah. Tepat melihat lurus dari depan pintu tempatnya berdiri kali ini. Sebuah lorong berukuran sekitar 2 setengah meteran. Dengan banyak pintu di setiap sisi dinding tersebut. Seorang gadis kecil bersurai hitam tampak menatap kearahnya dari balik salah satu pintu. Tak sampai mendekat, gadis kecil itu mengerjapkan mata beriris Caramel tersebut. Itachi tanpa sadar tersenyum samar.

"Akan aku panggilkan Tsunade- sama."

Wanita itu beranjak dari hadapan Itachi setelah berkata demikian.

*
*
*

Wanita bersurai coklat itu kembali menghampiri Itachi. Ia membungkukkan badannya kemudian tersenyum ramah.

"Tsunade-sama ingin anda ke ruangannya." Wanita itu membalikkan badannya untuk berjalan lebih dulu menunjukkan arah ruangan yang akan di tujunya.

Itachi mengikuti langkah wanita itu melewati lorong kecil yang sempat ia perhatikan tadi. Gadis kecil itu juga masih berada disana iris Caramelnya masih menatap ke arah Itachi dengan tatapan tak terbaca. Itachi telah melewati gadis kecil itu, namun ia masih merasakan tatapan teduh itu masih menelisik ke arahnya. Itachi menoleh ke belakang, dan benar saja, gadis kecil itu masih setia menatapnya. Ia mencoba acuh, mengalihkan pandangannya ke depan dimana wanita paruh baya di depannya menghentikan langkahnya pada sebuah pintu kayu bercat coklat. Wanita itu mengetuk sebanyak dua kali, dan barulah terdengar sautan dari balik pintu itu, wanita itu membuka pintu dan membawa Itachi masuk bersamanya.

"Kau boleh pergi Shizune."  Suara seseorang yang tengah berada di balik meja. Wanita bersurai pirang panjang itu kemudian berdiri dari kursinya. Berjalan mendekat ke arah dua orang berbeda gender tersebut. Tatapan iris madunya  menghunus ke arah wanita yang di panggil Shizune tersebut.

Shizune tersenyum sebentar ke arah Itachi sebelum meninggalkan ruangan itu dan kemudian pintu ruangan itu tertutup sempurna.

*
*
*

After Winter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang