21

1.1K 145 19
                                    

*
*
*

*
*

"Kenapa kau tidak masuk sekolah kemarin Sasuke kun?"

Gadis bersurai merah dengan kacamata yang menghiasi wajah cantikmya itu tampak mengekor dimana laki laki raven baru saja datang dan menempati bangkunya yang kemarin sempat  ia kosongkan.

Sasuke hanya acuh dan mengabaikan kehadiran gadis yang menurutnya mengganggu itu. Ia melepas tas punggungnya, meletakannya di atas meja lalu menjadikannya tumpuan untuk kepalanya. Karin mendengus kesal, lagi lagi ia di abaikan. Gadis itu pergi begitu saja meninggalkan Sasuke yang bahkan tak memperdulikan keberadaan gadis itu. Kali ini pikirannya terpusat pada suatu hal yang sejak semalam begitu mengganggunya.

       

"Kau tidak bisa membawanya sekarang."

Obito tersenyum samar sebelum membawa tubuhnya beranjak berdiri.

"Waktuku lebih lama disini, kau tenang saja, kakak ipar."

Mikoto menarik nafas pelan dan kemudian membuangnya. Wanita itu tersenyum tipis, ia sedikit lega mendengar pernyataan Obito barusan. Ia pikir akan butuh waktu lama lagi untuk membuat gadis itu pergi dari mansionnya.

"Aku benar benar sudah muak dengan gadis itu."

Sasuke yakin jika yang dimaksud ibu dan pamannya adalah Sakura. Entah kenapa, tapi gadis itu begitu saja terpikirkan oleh Sasuke. Sejak semalam ia berusaha tak perduli, ia pikir akan bagus jadinya jika ibunya bisa membuat gadis itu menjauh darinya. Tapi entah kenapa justru itu membuat Sasuke kesulitan untuk tidur.

"Brengsek."

Sasuke mengumpat, terdengar lirih karena teredam tas yang masih menjadi tumpuan kepalanya.

"Ada apa denganmu?"

Laki laki berkuncir tinggi itu mendudukkan dirinya di samping Sasuke. Laki laki itu bahkan tak perduli dengan sahabatnya yang mengabaikan pertanyaannya. Tangannya bersidekap di depan dada, lalu ia membawa kakinya untuk bertumpu di atas meja, tepat dimana kepala raven juga berada disana.


SREEK

"Brengsek!!"

Shikamaru tersenyum samar saat mendapati kakinya yang sudah terpelanting kebawah meja. Siapa lagi jika bukan Uchiha bungsu itu pelakunya.

Wajahnya tampak horor dengan masih diam menatap lurus ke arah laki laki Nara yang dengan acuh mengabaikannya.

"Sejak kapan kau disini?"

Pertanyaan bodoh... kemana saja kau, Sasuke????

Shikamaru mengusap wajahnya malas, kemudian membawa onyx matanya ke arah Sasuke yang juga tengah menatapnya.

"Sejak kau mengatakan 'brengsek' untuk yang pertama kalinya."

Sasuke menggeram, tak perduli dengan Shikamaru yang duduk disampingnya. Sasuke kembali meredam kepalanya dengan tas punggungnya. Ada apa dengannya? Sasuke berpikir seperti ada yang salah dengan diriya. Bagaimana mungkin gadis yang menurutnya pembawa sial itu memenuhi otaknya saat ini.





   

"Sakura."

Kepala raven itu mendongak. Mata onyxnya bergulir ke arah Shikamaru yang ternyata masih menatap kearahnya. Sasuke membawa punggungnya bersandar pada kursi, dengan mata yang tak lepas dari Shikamaru.

"Aku menyukainya."

Sebuah pernyataan konyol yang menurut Sasuke sama sekali tidak lucu. Bungsu Uchiha itu terkekeh pelan. Senyuman miring tercipta di wajah tampannya. Bagaimana mungkin sahabatnya itu mengatakan hal absurd seperti itu sedangkan yang Sasuke tau mereka baru bertemu sekali saat di mansionnya.

After Winter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang