Tujuh

652 65 0
                                    

Setelah kejadian kemarin, setidaknya Jimin sedikit berubah. Bahkan pagi ini pun bibirnya terus tersenyum. Dahyun sampai harus ikut tersenyum dibuatnya.

Jimin baru saja memarkirkan mobilnya di basement perusahaan. Turun dari mobil dan menggandengan tangan sang istri untuk masuk ke dalam perusahaan bersama-sama. Saat mereka masuk, banyak karyawan yang terkejut. Tidak menyangka bahwa sekretaris dari CEO mereka sendiri adalah istrinya.

"Dahyun-ah." 

Tentu saja Somi, teman dari Dahyun terkejut melihatnya. Masih ingat kalau tidak ada seorangpun dari perusahaan Park Group Corp yang datang ke pernikahannya. Yang Jimin ingat hanya Taehyung dan sahabat-sahabat lainnya, kecuali Hoseok tentunya yang sedang acara dengan kekasihnya itu.

"Aku akan menceritakannya nanti, Somi. Temui aku saat istirahat kantor."

Somi hanya mengangguk. Jimin kembali menggandeng tangan Dahyun dan membawanya pergi ke ruangannya.

"Sampai kapan kau akan bekerja?" Tanya Jimin yang sudah sampai di ruangannya dan duduk di samping Dahyun.

"Aku tidak tahu, mungkin beberapa minggu lagi. Aku harus mengurus rumah dan segalanya, termasuk kau."

"Ya aku tahu. Tapi, pekerjaanku semakin berat jika kau berhenti."

Ada nada kecewa disana saat Jimin mengucapkannya. Dahyun hanya tersenyum, mencoba memakluminya. Karena ia cukup lama bekerja sebagai sekretaris Jimin. Bahkan dari kedua keluarga sudah mengetahuinya kalau Dahyun tengah bekerja di perusahaan Jimin.

"Kalau kau butuh bantuan, kau bisa memintanya. Aku akan siap."

"Pulang dari kantor jalan ya."

"Kemana?"

"Kemana aja boleh."

Dahyun hanya mengangguk, kemudian keluar dari ruang Jimin untuk melanjutkan pekerjaannya. Sebenarnya ia belum mengerjakan apa-apa setelah sampai di perusahaan karena Jimin menggeretnya untuk masuk ke ruangannya.

*

*

*

Sesuai janji Jimin saat di kantor. Mereka akan pergi jalan-jalan setelah pulang. Tentu saja Dahyun menolak jika mereka langsung pergi. Jadi, mereka pulang dan berganti pakaian.

"Oppa, ayo. Aku sudah siap."

Jimin hanya memandangi Dahyun yang tampak cantik malam ini. Ia bahkan sampai melamun.

"Oppa. Ayo." Dahyun membuyarkan lamunan Jimin.

"Eh, ayo." Ucapnya sadar.

Mereka masuk ke dalam mobil. Jimin masih bingung akan kemana karena ia memang tidak merencanakannya dari awal akan mengajak sang istri kemana.

"Kita mau kemana?"

"Masih bingung."

"Yasudah kemana aja. Tapi, makan dulu ya, belum makan." Ucapnya sambil cengengsan dan memegangi perutnya.

Jimin hanya mengangguk dan tersenyum kala melihat Dahyun yang tampak memegangi perutnya. Ia membelai rambut sang istri dengan sayang.

Akhirnya mereka sampai di restoran. Jimin yang mengajukan untuk makan disini karena makanannya enak. Mereka memesan makanan. Dahyun memainkan ponselnya saat mendengar benda pipih itu bergetar. Mengetik sesuatu di layar ponselnya.

"Siapa?"

Suara Jimin yang duduk dihadapannya menatap Dahyun dengan alis terangkat. Penasaran siapa yang membuat istrinya tampak sibuk dengan ponselnya dan melupakan dirinya.

Mine And Only You [𝖈𝖔𝖒𝖕𝖑𝖊𝖙𝖊]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang