Diseretnya bimbang
Yang sekian waktu mengendap dalam otak
Tentang menemui Dia
Sedang jejak hanya berpeta yakin
Diangsurkannya tanya
Kepada siapa berpapasan
Jawaban tak kunjung pasti
Malah serumit benang kusut
Ia ingin nyata
Bertemu Tuhan seperti iman sebelmnya
Sampai suatu senja
Kaki menapak di pelataran mata seorang lelaki
"Mungkin sama saja." Pikirnya
Tapi tetap diangsurkannya pertanyaan
Di mana Tuhan berwujud nyata?
"Pisahkan raga dan ruh, akan kau temui Dia"
Begitu simpul lelaki itu
Tersentak
Air mata pun beku beberapa saat
Bak disihir sirep
Peroleh jawaban yang dicari
Lalu
Pada gema adzan magrib
Diikrarkan diri memilih agama pasti
Islam
Ponorogo, 13 April 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Merangkum Detak Cinta (Kumpulan Puisi Religi)
ŞiirKetika semesta mentasbih cinta paling agung, harusnya logika undur dari pikir. Pergilah! Sesaat saja biarkan samadiku merangkum butir-butir doa yang kandas di ranjau fitnah dunia. Hingga damai tak lagi berkias sebagai iming-iming. Hingga damai menya...
