Pejuang Rasa

201 16 0
                                    

Ini untukmu yang meluluhkan hatiku

...

Sudah sekian hari tak berjumpa. Namun rasaku masih serupa. Bahkan semakin merajalela.Tapi apa daya aku yang hanya mampu menyapamu lewat chat aplikasi WA.

Rindu menggerogoti warasnya jiwa. Akal sehat semakin menggila. Bagaikan tanah yang digoncang gempa. Ya, aku jatuh cinta.

Dalam lamunan terbayang tawamu. Bagaikan sinar surgawi membelah langit. Layaknya jingga membentang luas sepanjang khatulistiwa.

Padamu tak ada permainan. Aku malu pada mereka yang ditinggal tanpa alasan. Menderita saat harus kehilangan. Merelakan hangatnya sebuah pelukan.

Serupa rumah singgah, padaku kau datang membawa setumpuk lelah. Bersandar lalu berkeluh kesah. Kembali berkelana saat tak lagi dirundung gundah.

Aku ingin menjadi rumah yang sesungguhnya. Tempat paling nyaman untuk pulang, untuk menetap. Melindungimu dari air mata langit. Dari amarah matahari dengan kokohnya atap.

Aku sering berangan. Saat aku dan kamu menghabiskan waktu di taman. Saat pohon menggugurkan dedaunan. Dalam dekapanku, kamu tersedu dibelai rindu yang tak tertahan.

Untukmu, aku berjuang. Dengan segala kemampuan, agar rasa ini tak sia-sia terbuang. Sebelum Tuhan memanggilku untuk pulang. Biarkan aku berikan padamu seluruh sayang.

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang