Dendam Semesta

167 13 1
                                    

Untuk mereka yang sudah menemukan namun tak dapat memiliki

...


Terkadang, semesta lebih suka mempertemukan ketimbang menyatukan. Alam lebih suka memisahkan ketimbang mempertahankan.

Aku berhasil dipertemukan, namun keinginanku disatukan mungkin akan segera pupus di tengah jalan. Saat aku berusaha mendekapmu dengan segala perhatian, kamu bersikap masa bodoh seperti enggan menerima pelukan.

Aku berusaha merajut asa hingga kamu menerimaku atas pinangan. Namun kamu merobeknya seakan ingin menjadikannya sebatas kenangan.

Aku datang dengan membawa segumpal harapan yang selalu kamu harap. Kamu menepisnya, lalu membuatku meratap.

Aku ingin selalu ada untukmu. Menjadi tempat sandaran ternyaman untukmu, berkeluh kesah, melepas penat. Sayangnya, aku hanyalah hiasan ruangan yang tak pernah kamu sentuh, bahkan untuk sekedar menghilangkan debu kamu enggan. Menjadikan dirimu sebagai tempat aku disiksa hingga sekarat.

Aku merindu hingga ragaku mati kutu. Bagimu aku hanya sedang mengigau saat terlelap di bawah purnama yang utuh.

Kita serupa kutub magnet yang sama. Bertolak belakang, tak dapat bersatu, mendekat saja dilarang oleh hukum alam.

Lantas, mengapa aku dipertemukan? Apakah padaku, semesta punya dendam yang belum terbalaskan?

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang