Somplak-10

183 30 3
                                        

Happy Reading!
Beritahu jika ada typo 😇

°°°

Devan mendengus kasar ketika dering ponselnya membangunkan tidur nikmatnya dipagi minggu ini.

Dengan sedikit kesadarannya Devan mengangkat telpon itu tanpa melihat nama dari si penelpon. "Hallo! "

"Woi.. Kutu, kok lama banget sih ngangkatnya." Devan refleks langsung membuka matanya ketika mendengar suara yang sangat familiar di Indra pendengarannya itu. Devan langsung menatap ponselnya untuk melihat nama si penelpon, dan benar saja di situ terlihat nama KeysanyaDevan

Alay bukan? Yaa sebenarnya nama itu diberi oleh Keysa sendiri dan dia sangat melarang Devan untuk menggantinya.

"Maaf,anda salah sambung." jawab Devan parau, karena efek dari bangun tidur.


"Ehh Monyet! Gak usah banyak gaya lu bunglon, sok gak kenal sama gue, gue kutuk jadi marmut baru tau rasa lu Kutu!!! "

Devan merasa kaget dengan umpatan bertubi-tubi itu.

"Udah ngabsen kebun binatangnya Key?"

"Aghh bacot! Jemput gue sekarang Dev."

"Lah? Lo dimana? "

"Di jalanan. "

"Ngapain ngemis pagi- pagi gini sih Key?"

" Kampret! Membusuk kau dineraka DEVAN!!! "

Devan langsung mengeluarkan tawanya, sementara Keysa sudah mengumpati Devan di seberang sana.

"Jadi lo ngapain dijalan dugong? "

"Tadi gue lari pagi Dev, niatnya sih cuma di sekitaran komplek kita aja, tapi saking enaknya nikmatin udara sejuk dipagi hari dan dengan diiring lagu yang mengayun ditelinga gue,gue jadi gak nyadar udah larinya kejauhan, jadi gue gak sanggup lagi buat pulang jalan kaki Dev. " jelas Keysa panjang lebar.

"Bagus juga puisi lo. "

"Dev gue serius, jemput gue sekarang."

"Ck! Makanya cari pacar, gak ngerepotin gue mulu. "

"Emang lo sanggup kalo gue punya pacar? "

"Emang ada cowok yang khilaf mau pacaran sama lo Key? " balas Devan sedikit mengejek.

"Kurang ajar! Awas aja entar kalo lo suka sama gue ya Dev, bakal gue tolak."

"Kalo gue suka sama lo key itu tandanya gue lagi sakit, minimal lagi katarak ringan. "

"Sampah lo! Kalo sampai gue punya pacar duluan, gue hina lo seumur hidup. Yaudah kalo gitu gue minta jemput sama kak Gibran aja. "

"Gue becanda dugong! Yaudah tunggu disitu lima belas menit lagi gue nyampe, share location, jangan kemana-mana sebelum gue dateng dan satu lagi, gak usah nelpon si Gibran itu."

Setelah mengatakan itu Devan langsung mematikan telponnya dan bergegas menuju kamar mand

◆◆◆

"Ayok turun. " pinta Devan ketika mereka sudah didepan rumah Keysa

Lo ikut juga yah, biar kita sarapan pagi bareng. "

My BestFriend SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang