Pilihan

1.9K 210 17
                                    

Apa masih ada yang nunggu ff ini..?
Semoga kalian suka dengan part ini..
Sorry for typo..!!
Happy Reading...












Perth menatap wajah Saint yang sembab akibat tangisnya yang membuat Perth tidak bisa meninggalkannya sendiri di dalam kamar.
Kit dia memilih untuk pulang karena ia pikir Saint lebih membutuhkan Perth saat ini.

Perth mengusap lembut pipi Saint yang memerah, ia tidak tau apa yang membuat bunnynya itu menangis seperti itu.

"Phi tidak tau apa yang membuatmu menangis seperti itu.. Tapi phi mohon.. Jangan pernah pendam sendiri kesedihanmu.. Phi tidak bisa melihatmu seperti ini lagi.."

Perth mencium punggung tangan Saint, ia meneteskan airmatanya dan mengenai tangan Saint.

"Maaf... Phi tidak bisa menepati janji phi untuk bisa selalu membahagiakan mu.. Tapi percayalah hanya kebahagiaan mu yang phi utamakan. Phi mencintaimu Saint..  Maaf..  Seharusnya perasaan ini tidak harus ada di antara kita..  Maafkan phi.."

Perth menghapus air matanya dan pergi meninggalkan Saint. Ia sudah tidak sanggup lagi menahan sesak di hatinya, karena Cinta ini begitu menyiksanya.


Saint Pov

Aku tidak tidur, hanya saja mataku terasa berat setelah apa yang terjadi hari ini.
Aku terkejut saat P'Perth mengatakan jika dia mencintaiku, aku tidak tau aku harus bahagia atau sedih.
Saat dia bilang seharusnya Cinta itu tidak ada di antara kami..
Seburuk itukah aku..?
Apa benar kau mencintaiku phi..  Tapi kenapa kau mengatakan itu semua padaku..?

Dadaku semakin sesak dan aku kembali terisak saat dia pergi meninggalkan ku di kamar sendirian.

"Aku juga mencintaimu phi..  Tidakkah kau merasakannya? Ini sakit..  Mencintaimu begitu menyakitiku, apa aku harus menyerah? Karena kaupun tidak pernah mau berjuang untuk cintamu.."

Gumamku di sela-sela tangisku.
Aku beranjak dari tempat tidurku dan berjalan gontai menuju kamar mandi, aku ingin menyegarkan diriku sebelum aku turun untuk makan malam yang tertunda akibat tingkah bodohku yang cemburu saat melihatnya memeluk sepupuku Kit.

Yah..
Aku memang bodoh, dan apa bisa kali ini aku bersikap egois dan menyatakan perasaanku padanya?
Tapi aku masih takut akan penolakan yang ia berikan nanti, meskipun aku tau dia juga mencintaiku.

Namun rasa takut itu semakin menjadi.. Saat aku mengingat ucapan Mae Jane waktu itu.. Jika kami tidak akan pernah bisa bersama.

Aku membasuh wajahku beberapa kali mencoba untuk tidak menangis lagi dan membuatnya khawatir lagi.
Sudah cukup dia berkorban banyak untuk membahagiakan ku..
Kali ini aku ingin melihatnya bahagia dengan cara tidak lagi membebaninya.

Aku mencoba untuk tersenyum dan segera turun untuk menemuinya.

"Khab Ma.. Saint baik-baik saja.. Jangan khawatir.."

"........................"

"Baiklah.. Perth akan menemui gadis itu.. Ma jangan khawatir.. Perth juga tidak ingin mengecewakanmu.."

"........................"

"Hemb. Perth juga menyayangimu Ma.."

"......................."

"Hemb. Nanti Perth sampaikan salammu pada Saint. Dia sudah tidur.. Mungkin dia sedang kelelahan.."

"......................."

"Selamat malam juga Ma.."

Aku tertegun di tempatku berdiri.
Apa Mae Jane berencana untuk mengatur kencan P'Perth dengan seorang gadis?
Lagi-lagi hatiku sakit dan kembali terhempas.

Secret Love ❤ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang