Jangan pisahkan kami

2.1K 235 67
                                    

Sorry for typo..
Happy reading..!!










Jane menunduk dan menghela nafasnya dalam, sebelum ia menjelaskan apa yang Kyla katakan kemarin pada Perth.
Sedangkan Perth hanya memandang heran pada ibunya yang tiba-tiba saja pulang tanpa mengabarinya dan malah mengatakan jika ingin mengatakan hal penting padanya.

Masih hening tidak ada percakapan di antara keduanya sampai suara pintu rumah terbuka dan menampilkan sosok Saint yang tersenyum lebar melihat kedatangan wanita yang sangat ia rindukan itu.

Saint memeluk erat Jane yang duduk di hadapan Perth, dan Jane semakin tidak bisa untuk mengatakan semuanya di depan Saint, ia tau pasti mereka berdua akan terluka, tapi Jane juga tidak bisa berbuat banyak, karena nasip para karyawannya ada di tangannya kali ini.

"Kenapa Mae pulang tidak mengabari Saint..? Saint sangat merindukan Mae.."

"Maaf na..  Mae tiba-tiba saja ingin pulang dan...
Ingin mengatakan hal serius pada kalian berdua."

Perth dan Saint menatap lekat ke arah Jane.
Jane kembali menghela nafasnya dan memejamkan matanya sesaat.

"Maaf..  Ini buka ke inginan Mae..  Tapi Mae harus melakukan ini demi para karyawan yang bekerja di perusahaan Mae..  Mae harap kalian bisa mengerti."

"Apa maksud Mae? Katakan dengan jelas."

Perth merasakan perasaan aneh yang tiba-tiba menyeruak di hatinya.

"Perth.. Kemarin bibi Kyla menemui Mae.. Dan dia bilang jika Kit menyukaimu."

Deg

Saint dan Perth mematung di tempatnya masih menunggu ucapan Jane selanjutnya.

"Dan dia ingin kau bertunangan dengan Kit secepatnya, jika tidak perusahaan Mae bisa terancam bangkrut, karena 60 persen Saham di perusahaan Mae adalah milik bibi Kyla."

Saint meremas ujung bajunya mencoba menahan rasa sakit di hatinya saat mendengar ucapan Jane.
Perth masih diam tidak menjawab penjelasan ibunya, ia tau jika Kit menyukainya namun ini tidak seperti yang ia harapkan.

Jika saja waktu itu Jane mengatakan Perth tidak harus bersama dengan wanita. Mungkin sekarang ia bisa memiliki Saint dan menyatakan seluruh perasaannya pada Saint.

"Kenapa Mae ingin aku bersama dengan laki-laki? Lalu bagaimana dengan ucapan Mae waktu itu?"

Perth menatap penuh amarah pada Jane, lalu ia melihat ke arah Saint yang masih menunduk.

"Dengarkan Mae dulu Perth..  Mae tidak mau melakukan ini, Mae terpaksa melakukannya, dan mulai besok Saint akan tinggal di rumah bibi Kyla."

Perth berdiri dan menghampiri Jane, Saint menatap sedih pada orang yang sudah ia anggap sebagai ibunya itu.

"Tidak, Saint tidak akan pernah pergi kemanapun Mae.. Siapa yang akan menjaganya? Perth tidak setuju dengan keputusan Mae tentang Saint."

Saint mantap Perth lalu menggeleng, nampak air mata yang menggenang di pelupuk matanya, ia tidak ingin ibu dan anak itu bertengkar hanya karena dirinya.

"Saint tak apa phi..  Saint sudah dewasa dan phi juga pernah mengatakan kalau Saint harus belajar mandiri, jadi phi tidak perlu khawatir Saint bisa jaga diri sendiri."

Jane menggenggam tangan Saint dan tersenyum dengan terpaksa, ia tau jika Saint juga sebenarnya tak ingin di pisahkan dengan putranya.

Jane tau jika mereka memang saling mencintai, namun sekali lagi ia mengingat siapa dirinya dan semua yang ia dapatkan adalah dari hasil jerih payah saudara perempuannya, dan Jane tidak ingin mengecewakan seluruh keluarga dari tuan Suppa karena membiarkan Perth dan Saint menjalin hubungan seperti layaknya sepasang kekasih pada umumnya.

Secret Love ❤ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang