Happy reading...
Maaf kan typo ifa..Saint Pov
Ciiittt..!
Braaakk!!
"Sial!!"
Aku terkejut dan memejamkan mataku, apa yang terjadi? Apa aku sudah mati?
Tapi kenapa aku bisa mendengar P'Perth mengumpat kesal.
Perlahan aku buka mataku, saat sebuah tangan hangat menggenggam tanganku."Saint.. Apa kau baik-baik saja?"
Aku terpaku melihat wajah P'Perth yang begitu dekat, sehingga aku bisa merasakan hembusan nafasnya menerpa wajah ku.
Aku menggeleng pelan, ia tersenyum lalu mengusak rambutku, dan kini aku baru sadar jika kami tidak melewati jalan yang seharusnya menuju ke hotel tempat acara bertunangan P'Perth dengan Kit, dan jalanan ini jadi semakin macet akibat kecelakaan yang terjadi tak jauh dari tempat kami berada.
P'Perth sudah kembali ke tempat nya, dan itu membuatku akhirnya bisa bernafas lega, aku selalu tidak bisa mengendalikan degup jantungku saat dia menatap ku seperti itu."Phi.. Bukankah kita salah jalan? Seharusnya kita lewat sana.."
P'Perth tak bergeming, ia seolah sedang sibuk denga pikirannya sendiri, bahkan sampai tak mendengar ucapanku.
Dia terlihat gelisah dan sesekali matanya melihat ke kaca spion di sampingnya.
Akhirnya aku beranikan untuk menyentuh lenganya, ia menoleh ke arah ku dengan sedikit terkejut."Ada apa nong..?"
"Kenapa phi terlihat gelisah? Dan sebenarnya kita mau kemana?"
"Nanti kau akan tau, phi tidak apa-apa, jangan khawatir."
Jawabnya seraya tersenyum dan menepuk tangan ku yang memegang lenganya.
Aku masih bingung, namun aku mencoba untuk tidak bertanya lagi, tak lama kemudian mobil kembali berjalan dan kami sampai di bandara.
Aku Masih bingung dengan semua ini, dan P'Perth hanya diam menggandeng tanganku lalu masuk ke dalam bandara, ia nampak mencari seseorang, aku hanya mengikuti langkahnya dan aku tersenyum karena dia tak melepaskan tangannya dariku.
Ia melambaikan tangannya pada seseorang, aku sempat terkejut mengetahui siapa yang menghampiri kami."Barang-barang kalian sudah siap.. Dan ini dariku, aku harap phi bisa membahagiakan Saint.."
"Trimakasih na.. Kau memang yang terbaik, sampaikan salam ku pada P'Kim."
"Hemb!! Kalau begitu cepat naik pesawatnya akan segera lepas landas."
Aku berhambur memeluk Sean, aku tidak menyangka dia akan membantuku dan juga P'Perth, aku tau menyerah itu tidak mudah, apalagi dalam urusan cinta. Kali ini aku sadar, jika P'Perth sengaja membawaku kabur dan entah kemana aku pun masih tak tau.
"Trimakasih.." ucapku pada Sean, ia tersenyum lalu kembali memeluk ku.
"Jaga dirimu baik-baik, dan jangan lupa hubungi aku."
Aku mengangguk, ia melambaikan tangannya saat P'Perth kembali menggandeng tanganku untuk mengikutinya.
Aku bisa melihat senyuman P'Perth, dia terlihat bahagia.. Begitu juga dengan ku.
Apa kami akan benar-benar bahagia setelah ini?
Aku berharap ini awal dari semuanya..
Kebahagian ku dengan P'Perth."Phi.. Kita mau kemana?"
Tanyaku saat kami sudah berada di dalam pesawat."Ke jepang!!" jawab nya santai, kemudian meletakan kepalanya di pundak ku.
"Huuhh? Kenapa jauh sekali.. Bagaimana dengan Mae?"
"Mae sudah tau.. Dan jangan pikirkan apapun lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love ❤ {END}
FanfictionHanya ini yang bisa ku lakukan untukmu.. setidaknya aku masih bisa menjagamu dan bisa melihat mu tersenyum bahagia. aku akan selalu mencintaimu dalam diamku. __Perth__ Kebahagiaan ku hanya ada pada dirimu, teruslah bersamaku dan genggam tangan...