Spesial chapter

1.3K 112 13
                                    

Typo!!






Sudah satu tahun sejak Perth memutuskan untuk menikah dengan Saint, meski ada sedikit kendala karna paman dan bibi Saint melarang niat baiknya.
Namun Perth berhasil meyakinkan mereka, dan ia berjanji akan mengembangkan perusahaan keluarga Saint, bukan karena dia ingin memilikinya. Dan perusahaan itu masih atas nama Saint, dengan Perth yg menjabat sebagai di rektur utama di sana.

Lalu bagaimana dengan Saint?!

Pria manis itu memilih untuk melakukan pekerjaan yg ia sukai, dia mulai merintis bisnis kuliner bersama dengan Sean, dan itu juga adalah impian Kit sejak dulu.
Kini ia bisa bernafas lega dan tersenyum saat melihat potret Kit.

Tok

Tok

Tok

"Masuk!!" ujar Saint dari dalam ruang kerjanya.

Ia tak melihat siapa yg memasuki ruangannya dan matanya masih fokus pada layar laptop di depannya.
Sebuah tangan mendarat di atas kepalanya, lalu mengusaknya pelan.

"Umb.. Phii... Kenapa tidak bilang jika ke sini?!" Saint menutup laptopnya, mendongak menatap Perth kini berdiri di sampingnya.

"Phi hanya pulang lebih awal, jangan terlalu lelah.." Perth menunduk, mencium ujung kepala Saint.

Saint memeluk erat pinggang Perth dan membenamkan wajahnya di perutnya.
Sudah 1 minggu ia merindukan kebersamaan mereka seperti ini.
Karena Saint juga sibuk, jadi mereka hanya bisa bertemu saat pagi, karena malam harinya Perth selalu pulang saat Saint sudah terlelap.

"Dinner?!" tanya Saint mendongak menatap Perth.

"Ide bagus, phi sudah lapar. Apa menu terbaik di resto suami manisku ini?!"

"Phi tahu.. Di sini restoran jepang, jadi apalagi kalau buka sushi?!" Saint mengembungkan pipinya.

"Eh eh.. Maaf phi lupa." Perth terkekeh pelan, seraya memijit hidung Saint.

"Tapi Saint ingin makan yg pedas, kita ke restoran korea atau... Pulang?!"

Dan tawaran ke 2 terlihat lebih menarik di mata Perth.

"Pulang, Phi ingin tomyum buatan mae." ucapan Perth sukses membuat Saint tersenyum.

Ia segera meraih coatnya dan juga tas miliknya, lalu melingkarkan tangannya pada lengan Perth.
Keduanya keluar dari ruangan Saint, dan pemandangan itu tak luput dari pengawasan para pegawai resto, juga Sean yg baru saja masuk.

"Pulang?!" tanya Sean saat berpapasan dengan ke duanya.

"Umb, aku titip resto padamu na.." ujar Saint.

"Kenapa tidak makan di sini?! Kita bisa makan malam bersama." tawar Sean.

Saint melirik Perth, dan Perth hanya tersenyum saja melihat Saint dan juga expresi yg Sean buat.

"Oihh.. Oke, sepertinya kalian butuh makan yg lain." sarkas Sean. Ia pergi begitu saja meninggalkan Saint yg memerah juga Perth yg terkekeh pelan.

Sebelum Perth semakin menggodanya, Saint segera menyeretnya pergi menuju ke parkiran mobil.
Saint memasuki mobilnya terlebih dulu, melajukannya dan di susul dengan mobil Perth di belakangnya.

Sesampainya di rumah, Saint segera pergi ke dapur menemui satu-satunya wanita yg tersisa dalam hidupnya.
Saint memeluk sayang ibunya juga bisa di bilang ibu mertuanya.

"Mae kraab... Maafkan kami yg selalu sibuk dan jarang menemanimu makan malam."

"Tak apa.. Mae tau kalian pasti sangat sibuk, apa kalian akan makan di rumah?!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret Love ❤ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang