[ before in chap 7. Joo Hyuk-Hye Jin Part. ]
Sedang apa kau disini?"
Hanya satu kalimat. Berhasil membuat tubuh Hye Jin bergetar hebat.
Bisa dirasakan, aura yang menolaknya sungguh besar dari lelaki itu.
Joo Hyuk kemudian berjalan, melewati Hye Jin yang membeku diam.
"Hyo Joo naiklah ke kamar." lelaki itu meminta dengan dingin, tak sadar kalau intonasi berbicaranya bercampur aduk dengan perasaannya.
"Tapi oppa, unnie" sedangkan Hyo Joo, adik kecilnya yang tak tau apa-apa itu malah mengkhawatirkan Hye Jin.
Dengan hanya tatapan, Joo Hyuk memerintah sekali lagi. Dan membuat Hyo Joo yang menyadarinya segera naik ke atas menuju kamarnya.
Joo Hyuk pun berbalik, membuka dua kancing kemejanya berjalan ke arah Hye Jin dan menarik pergelangan Hye Jin kasar. Membawanya keluar.
Hye Jin yang merasakan cengkraman kuat ditangannya langsung memberontak. Jelas dia kesakitan.
"Aku mengajar adikmu, kenapa? salah?" ingin terisak namun sulit. Mata yang sudah sipit itu semakin sulit melihat karena air mata yang ingin menggenang.
Kehidupan Hye Jin tanpa Joo Hyuk adalah alpabet tanpa huruf vokal. Semu dan tak lengkap. Ia menyadarinya, keegoisannya dan keterlambatannya. Ia menyadarinya.
Joo Hyuk yang terlihat frustasi menjambak rambutnya sendiri, membuatnya berantakan. Hal yang sudah ia akhiri, benar-benar masih berjalan dengan cara yang lain.
"Kau tak seharusnya disini. Berhentilah, ini sudah berakhir Hye Jin-ssi" perkataan Joo Hyuk padanya menjadi formal. Seakan mengatakan posisi Hye Jin jauh berbeda dari sebelumnya untuk Joo Hyuk. Seakan mengatakan Hye Jin bukan bagian puzzle Joo Hyuk yang hilang.
"Cukup hm? Tolong berhenti. Berhentilah menjadi guru private Hyo Joo." itu bukan sebuah permintaan, perkataan Joo Hyuk lebih mirip seperti perintah.
Hye Jin yang awalnya tertunduk sekarang mendongak. Dia seakan tersadar kalau apa yang ia lakukan tidak salah.
"Berapapun. Aku akan membayarmu asal kau berhenti menjadi guru Hyo Joo" datar namun menusuk.
Mendengar kalimat itu membuat Hye Jin terdiam membeku. Apa yang keluar dari mulut Joo Hyuk menjatuhkan harga dirinya.
Dia memandang Joo Hyuk penuh heran. Apa yang dipikirkan lelaki itu terhadapnya?
Sangat hinakah Hye Jin dimatanya?
Iris mata Hye Jin membulat, pandangannya buram karena air mata yang sangat sulit untuk di tahan. Ia menjadi gila.
Dan tanpa dimintapun permainan ini semakin ingin ia lanjutkan. Dingin sikap Joo Hyuk padanya seperti sekarang juga termasuk faktor yang membuat hatinya beku untuk memaafkan Hyo Joo. Ia semakin bertekad menghancurkan gadis itu.
"Uang tidak akan menyelesaikan semuanya tuan Nam. Dan untuk kau ketahui. Aku tidak akan pernah berhenti, sampai gadis itu yang memintanya secara langsung. Dan permisi"
KAMU SEDANG MEMBACA
[JJK] The Moonlight
FanfictionSebenarnya, jika kau tatap dengan benar, cinta seperti cahaya bulan yang samar pun, dapat terlihat. Publish; 15 Mei 2018 📍NC onepart ©nabeling150518