Chap 10; Love Pain

178 34 3
                                    

[ part of Hye Jin focus ]

Lama waktu berselang, Hye Jin dan Hyo Joo jadi semakin dekat. Kepura-puraan Hye Jin yang kini sudah menjadi kebiasaan, sumpah serapah yang tak ia keluarkan. Semuanya tampak biasa saja bagi dirinya.

Berbicara tentang Joo Hyuk, entah kenapa sejak kejadian itu, Joo Hyuk tak pernah lagi bertemu dengannya. Seakan bukan kebetulan, lelaki itu seperti sengaja menghindari Hye Jin.

Mungkin satu hal dari itu. Persetan dengan semua hal buruk yang Joo Hyuk lakukan padanya. Dia tetap mencintainya, tanpa sedikitpun berubah atau berkurang.

Jatuh cinta pada Joo Hyuk jadi kutukan tersendiri untuk Hye Jin. Deru nafas lelaki itu, tawanya, tatapan matanya, semua dari dirinya adalah keajaiban bagi gadis ini. Bahkan hal yang menyakitinya juga sebuah keajaiban.

Namun kamus Joo Hyuk - Hye Jin kini terdapat penghalang. Berapa kali harus diungkit dan di katakan. Kalau gadis bermarga Nam yang lebih muda dari dirinya itulah sumber dendam dan dosa Hye Jin.

Semua hal buruk ia lakukan untuk menyingkirkan gadis itu. Ah bukan hanya menyingkirkan, tapi menghancurkannya perlahan. Seperti Psycho yang ingin menyiksa korban terlebih dahulu, itulah pemikiran Hye Jin.

Melihat mata gadis itu, wajahnya, tangannya, semuanya membuatnya ingin meledak kalau dipikirkan. Senyuman polos Hyo Joo yang seperti anak kecil bahkan tak bisa menyingkirkan pemikiran dan dendam Hye Jin padanya.

Tapi gadis itu, entah bodoh atau terlalu baik. Dia sama sekali tidak berpikiran negatif terhadap Hye Jin, mempercayainya dengan natural. Berkata padanya tentang rahasia terbesar.

Kehidupan yang aneh. Bagi Hye Jin balas dendam perlahan adalah hal yang bagus dengan melakukan pendekatan yang perlahan pula seperti saat ini.

Tidak ada rasa iba atau apapun, sakit hatinya kepada Joo Hyuk kembali di perjelas dengan melontarkan dan menyudutkan seseorang yang tak bersalah untuk dijadikan kambing hitam. Brengsek, Joo Hyuk itulah yang brengsek. Tapi Hye Jin terlalu sayang, terlalu cinta, dan bisa dikatakan terobsesi dengan semua hal tentang lelaki itu.

Tidak pernah bisa dipungkiri kalau dirinya tidak ingin Joo Hyuk yang bersalah, walau lelaki itu yang melakukannya.

'Toktoktok'

Suara itu terdengar dari pintu utama, membuat Hye Jin dan Hyo Joo menoleh ke arahnya bersamaan.

Disini awal mulanya, lelaki dengan setelan hitam dari atas hingga bawah dan rambut yang disisir kebelakang yang membuat helaiannya jatuh secara natural itu masuk seperti biasa.
Jeon Jungkook. Bahan percobaan Hye Jin untuk membalaskan dendamnya.

Seandainya, seandainya saat itu Jungkook tidak ke rumah Hyo Joo. Atau Hyo Joo tidak memperlihatkan rasa sukanya. Hye Jin mungkin akan menyerah untuk mencari celah.

Tapi mungkin kali ini, Tuhan ingin melihatnya melanjutkan sejarah dengan cara yang kasar dan licik.

Dari ujung mata Hyo Joo sangat nyata kalau dia menyukai laki-laki itu. Hye Jin tidak bodoh. Tanpa menanyakannya pun dia tau kalau rasa suka Hyo Joo sangat besar. Sama seperti rasa sukanya ke Joo Hyuk.

Kini pandangan matanya berubah beralih ke lelaki itu, lelaki yang menjadi pusat pemanfaatannya. Dunia kini berpihak pada Hye Jin dengan bantuan Jungkook. Dunia memang benar-benar membantunya untuk menghancurkan Hyo Joo.

Suasananya menjadi canggung. Hyo Joo memperkenalkan mereka berdua, Sedangkan Hye Jin menarik ujung bibirnya membentuk senyum agar melelehkan semua hal yang membeku membentuk suasana yang tidak nyaman ini.

[JJK] The MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang