Empat Belas

694 60 1
                                    

Valen's POV

Mata gue tertuju pada seseorang yang ngebaca brosur.

Mukanya ga keliatan, tapi gue ngerasa dia mirip seseorang. Jangan-jangan...

"Hey," Kak Dev membubarkan lamunan gue.

"Hm?"

"Lo bengongin apaan sih?" tanyanya. Gue menggelengkan  kepala.

"Nih ya, gue jelasin. Kalo misalnya lo emang suka sama cowo itu, mending lo perjuangin. Jangan peduli sama ucapan Tasya. Lagian lo juga yang salah. Siapa suruh pake nutupin identitas segala," ujar Kak Dev. 

Bener juga sih. Yaudahlah, salah gue juga. Mungkin gue mau selesaiin semua urusan ini. Gue mau Alvin tau kalo gue suka dia. Ya, walaupun gue tau dia gasuka gue.

▪▪▪

Alvin's POV

Gue ngerti semuanya sekarang. You know what? Gue punya ide. Ide yang sangat amat brilian. Oke maap, gue lebay. Gue udah telpon Vanessa sama Tama untuk ngebantu gue sih. Semoga orang tuanya Valen bisa ngerti! Semoga taun ini taun yang terbaik buat Valen.

Setelah ngedengerin percakapan Valen dan sodaranya, gue menuju rumah dan telpon bokap.

Agak lama baru bokap angkat, biasalah, sibuk.

"Halo?" suara mama.

"Hai Ma! Ada papa ga?" Tanya gue langsung.

"Ada, bentar, mama sambungin ke papa dulu," ujarnya.

Gue menunggu lagi,

"Ya?" Oke. Suara papa.

"Haloo pa!" Seru gue.

"Alvin? Kenapa kamu telpon?" tanya Papa.

"Papa tau ga? Pemilik rumah di sebrang rumah kita. Rumah yang di deket sekolah Alvin," ujar gue.

"Hmm... Papa lupa deh, coba kamu yang lihat di kamar papa. Ada buku isi telfon. Cari yang di antara halaman tiga atau empat," jelas Papa.

Gue mengangguk. "Makasih pa!"

"Oke, papa tutup ya," kata papa dan mematikan telpon.

Gue menuju kamar papa dan cari buku yang dimaksud papa. Gue cari di lemari buku. Got it.

Gue melihat lembar ketiga.

Ketemu! Rumah Valen.

Alamat: Lambridge Street, Blok 14 No. 2-3

Owner: Mr. Adam Flordge

Mrs. Florencia Flordge

No.: 081232453279

Gue langsung catet nomornya di hape, dan telpon.

Gue harus nunggu beberapa sambungan... Lama banget...

"Halo?" Yes!!

▪▪▪

Hari ini, gue bakalan ketemu orang tua Valen. Oke, mungkin lo pikir gue terlalu mencampuri masalah Valen, but, gue pengen Valen seneng. Gue seneng kalo Valen seneng. Gue memasukki perusahaan yang gede dan menuju sebuah counter.

"Permisi. Saya mau ketemu Pak Adam," ujar gue se-sopan mungkin.

"Oh tunggu sebentar. Bapak sudah minta janji dengan Pak Adam?" Tanya orangnya.

Gue mengangguk. "Udah, jam 9 saya disuruh kesini." Sekarang udah jam 9 malem.

Orang itu melihat beberapa kertasnya, lalu melihat gue. "Pak Alvin? Silahkan ikut saya."

The YoutuberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang