"Gue... gue suka sama lo," ujar Vanessa.
"Maksudnya?" tanya Alvin.
Tama yang mendengar percakapan itupun pergi menjauh. Ia melihat Valen (yang juga mendengar percakapan itu.)
"Sorry," ucap Valen berbisik pada Tama.
"Iya gapapa kok. Lagian gue udah tau, dia ga pernah suka gue juga," kata Tama.
"Gue keluar dulu ya, mau cari angin," lanjut Tama. Valen mengangguk.
Valen melihat hapenya. Tumben ada notifikasi, batin Valen.
Unknown Number: Gue Tasya. Ga usah basa-basi, temuin gue di Starbucks deket sekolah hari Minggu jam 3. Demi Flo :) bye.
Dia tau darimana? batin Valen. Valen menelpon nomor itu.
"Halo?" Tasya.
"Maksud lo apaan?" tanya Valen sinis.
"Oh Valen. Or should I say Flo?" kata Tasya dengan nada sarkastik.
"Mau lo apa?" tanya Valen datar.
"Benerkan lo itu Flo? Kayaknya panik banget deh lo. Gimana ya reaksi Alvin kalo––" belom selesai Tasya ngomong, Valen sudah memotongnya.
"Iya gue Flo! Sekarang apa mau lo?" kata Valen.
"Sabar kali, oke oke, temuin gue di Starbucks deket sekolah besok, jam 3 kalo lo mau rahasia lo aman, bye," Sebelum Valen membalas, Tasya udah matiin telponnya.
"Duh, sabar, sabar," gumam Valen.
"Lo itu Flo?" tanya Tama.
Valen merasa jantungnya hampir berhenti. "I–ya?"
"Wow," komentar Tama.
"Plis, jangan bocor. Gue punya alesan sendiri mereka gatau," ujar Valen.
Tama mengangguk. "Kalo menurut lo begitu, gue cuma pengen ingetin lo. Suatu saat, lo harus bilang ke Alvin. Sebelum dia tau dari orang lain."
Valen mengangguk. "Thanks Tam."
▪▪▪
Vanessa's POV
Oke, gue harus bilang ke Alvin!
"Gue... gue suka sama lo," ujar gue.
GUE BERHASIL BILANG! Sumpah gugup banget!
"Maksudnya?" tanya Alvin.
"Gue... Iya gue suka sama lo. Gue boongan pacaran sama Tama," jelas gue.
"Oh, um, sori Nes, gue ga suka sama lo. Tapi, makasih," Alvin tersenyum.
"Yes! Akhirnya, lega banget guee!" kata gue.
Walaupun agak sakit hati pas gue ditolak dia, gue tetep aja ngerasa lega. Akhirnya semua yang gue pendem bisa keluar.
"Lo... lo udah suka sama gue dari kapan?" tanya Alvin pelan-pelan.
"Kelas 9, pertama kali kita temenan," ujar gue.
"So–-Sori banget Nes," kata Alvin.
Gue mengangguk. "Gapapa kok, Gue juga lagi belajar buat move on dari lo."
"Tama suka sama lo Nes," kata Alvin serius.
Hah?
"Boong lo," ujar gue.
"Dih, ga percaya... Dia sering ngomongin lo tau," kata Alvin.
Wow! Ah gue ga peka banget sih. Tapi akhir-akhir ini gue ngerasa deg-degan sih kalo deket sama Tama. Gue jadi keinget kata-kata Valen, "Jangan ngejar Alvin mulu. Lagi–"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Youtuber
Teen FictionGeraldus Alvin adalah seorang youtuber Indonesia yang hampir dikenali seluruh dunia. Banyak yang menyukainya, namun, ada juga yang hanya memanfaatkan populeritasnya... Flo adalah youtuber Indonesia yang terkenal juga. Alvin ingin kolaborasi-membuat...