Sebuah lengan besi kecil menggoyangkan bantal yang menopang kepala Belle, bantal kenyamanan untuknya menikmati waktu terbaik. “ M…bangunlah ini saatnya berangkat ke sekolah, semua perlengkapan telah lengkap, bersihkan dirimu!” suara kecil mengintrupsi kegiatan sang pemilik untuk tetap bertahan pada posisi awalnya.
Tak butuh waktu lama sang pemilik terbangun, mulutnya menguap dengan lebar tanpa memperdulikan bagaimana bakteri menggerogoti mulut hingga mengeluarkan bau nafas pagi yang tak sedap.
“hooaaaaam…..Pollux untuk apa kau persiapkan? Aku tak ingin ke sekolah hari ini!...” kaki gadis yang terlihat sangat berantakan itu menapaki lantai dan berjalan menuju toilet kamar untuk mencuci muka dan menggosok giginya .
Tak lama setelah itu, pintu toilet terbuka dan menampakkan gadis yang penampilannya sudah lebih baik dari sebelumnya. Ia bergerak menuju lemari dengan tekstur besi yang telah ia modifikasi dengan akses bodyscanner sang pemilik untuk membukanya.Disana terlihat susunan rapi pakaian-pakaiannya hingga tangannya terulur untuk mengambil pakaian casual dengan celana pendek santai. Setelah memakai pakaian tersebut langkah kakinya berlanjut memasuki lemari lebih dalam.
Beberapa peralatan terjejer rapi didalamnya bahkan potongan-potongan lightcube yang belum jadi juga terdapat disana, namun disampingnya terlihat potongan-potongan benda yang dilarang untuk diciptakan oleh pemerintahannya teronggok belum selesai dirangkainya.Benda itupun beralih kepangkuannya, kemudian ia membalikkan badan keluar dari lemari hingga pintu lemari tertutup secara otomatis. Benda tersebut di letakkan di atas karpet kamar dan ia beranjak mengambil laptopnya. Setelah ia menghidupkan laptopnya dengan voiceknown, ia kembali mengecek program alat yang terhubung dengan benda yang sedang ia buat. Melihat persentase proses yang telah ia lakukan.
Ya Belle tengah membuat senjata beramunisi gelombang gamma yang jika secara spontan ditembakkan pada makhluk hidup akan langsung merusak sel-sel inti serta menghancurkannya dan akan langsung meluruhkan besi dan logam sepadat apapun. Proses yang telah tercapai adalah 57% untuk rangkaian senjata yang berupa gun dengan panjang 9 cm, sisanya untuk amunisi senjata tersebut. Untuk kecocokan dan keakuratan amunisi itu sendiri butuh 100% lagi, dan keamanannya 100% pula, jadi total proses yang harus dicapai adalah 243% selesai.
Entah apa tujuan gadis jenius itu untuk membuat hal berbahaya seperti itu, gadis itu sama sekali tak memeperdulikan larangan pemerintah. Baginya selagi hal ini tertutup rapat maka tak akan terjadi apa-apa.
Berbekelan kejeniusan yang diturunkan ayahnya yang merupakan seorang ilmuan terbuang dan kecerdasan analisa sang ibu membuatnya menjadi gadis yang keras kepala dan rasa ingin tahu yang tinggi serta kekuatan sang nenek yang mampu mengomporinya untuk berbuat hal yang menakjubkan. Namun tetap saja kejeniusan yang ia miliki membuatnya seperti orang bodoh jika sudah berhadapan dengan yang namanya sekolah. Walau ia selalu mendapat pencapaian yang mendekati sempurna namun kemalasan, keurakkan, dan kepembangkangan membuatnya di cap buruk oleh para guru dan siswa lainnya, terkecuali orang-orang terdekatnya karena telah mengenal seberapa humorisnya gadis ini dengan mulut siletnya.
“BELLE KAU SUDAH TERLAMBAT…. CEPAT TURUN SEBELUM IBU GUYUR KAU DENGAN AIR DINGIN!!!!!” Kaget. Tentu saja, suara menggelegar milik ibunya membuatnya kelagapan.
Cepat-cepat ia membereskan lantai kamarnya dan menyeret kepingan senjata tersebut ke bawah kasur. Menutup laptop dan berdiri dengan keseimbangan yang kurang kontras.
Ceklekk……
Pintu kamarpun terbuka, terlihat wanita cantik yang sudah berkacak pinggang menatap putri semata wayangnya dengan mata yang melotot. Belle hanya cengengesan merespon keberadaan ibunya, berharap macan ganas tak menyerangnya.
“SUDAH BERAPA KALI KUKATAKAN UNTUK TIDAK MEMBOLOS HA!! DASAR ANAK PANDA! PAKAI SERAGAMMU SEKARANG JUGA!!” Tak perlu basa-basi lagi Belle langsung berlari menuju lemarinya dan terbuka secara otomatis, mengambil seragam dan memakainya secara tergesa-gesa dan selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGNITUDO (End)
Science FictionCube tersebut mengurung raga dan jiwa manusia, seperti penjara yang mengurung manusia secara abadi, adapun mereka yang ingin menghancurkannya tapi diam saja, ada mereka yang tidak tahu apapun, dan ada yang mencari tahunya serta berkeinginan besar...