Albert datang menghampiri orang yang mengunjungi tokonya, kembali dentingan lonceng toko berbunyi. “Albert izinkan kami menggunakan ruanganmu…! dan berikan tumpangan sementara untuk kami..!” ucap Samuel penuh ketegasan.
“Ba..baiklah tuan Samuel, silahkan..!” menuntun tamunya untuk masuk lebih dalam lagi ke rumahnya, mengizinkan segala akses di dalam rumahnya untuk mereka pergunakan.
Gio langsung menuju komputer yang terletak di ruangan tersebut, mengaktifkannya dan menyambungkan ke jaringan. Tak lupa penggunaan laptop yang telah dibawa Belle, dengan begitu mereka dapat menjalankannya dengan segera. Mereka siap melakukan peretasan akan jaringan dan akses pemerintah. Memang dasarnya remaja yang nakal, hingga berani menghancurkan pemerintahannya sendiri.
"Lalu, apa kau bersama kami tuan Samuel..? " suara Belle memecahkan suasana tegang yang mereka alami. Kata-kata tersebut sangat menegaskan posisi Samuel saat ini.
"Setelah semua ini..? Pertanyaan yang bodoh..! " Samuel beranjak meuju sofa yang ada diruangan tersebut. Menggunakan sebuah kertas dan membuat sketsa rancangan penyerangan yang akan dilakukan.
"Kita akan bergerak besok, untuk sekarang kita berpikir dengan matang terlebih dahulu..!" ujarnya tanpa menoleh kearah lain.
Gio dibantu Belle mengoperasikan komputer, dan Vio membantu Samuel dalam menyusun rencana. Vianne sedang istirahat di sebuah kamar di rumah Albert, mungkin ia terlalu lelah karena menangis seharian.
"Gio masuklah keberanda seperti biasanya saat kau meretas bluecyan sky, kita lihat apa yang dapat kita bobol saat ini!" melihat Gio telah mengutak-atik komputer, Belle juga terlihat mengaktifkan Pollux melalu TBlack Droid miliknya, terdengar suara sinyal dari Pollux menandakan ia telah siap bekerja dan berkomunikasi seperti manusia biasa lainnya."Belle kita dapat mengambil alih satu kamera pengintai di ruangan laboratorium MGC21 sepertinya itu benda yang pas mengingat letaknya cukup strategis, kita pantau situasinya melalui kamera pengintai diruangan tersebut, lihatlah..! " Belle memajukan wajahnya melihat ke arah komputer tersebut. Dan benar saja bahwa dalam 3 menit Gio langsung meretas kamera pengintai di lokasi yang pas.
"Tak salah aku mendapat rekan seperti kau.. Sebentar, ruangan apa itu..? Apa itu lokasi pengendali bluecyan sky..? " tanya Belle sambil menunjuk layar proyeksi di depannya yang memperlihatkan rekaman ruangan laboratoirum saat ini.
"Bukan, benda itu berada di menara pusat control, menara pusat Hydra yang pasti dijaga sangat ketat. Ah lihat, itu bukankah pria busuk Victor? Ia menuju ruangan itu...! " Gio sedikit berteriak melihat layar proyeksi tersebut membuat dua orang yang sedang fokus menyusun sketsa rencana berlari ke arah komputer.Yang mereka lihat adalah Victor yang juga melihat ke kamera pengintai, seperti mengeluarkan sesuatu dalam saku jas, tiba-tiba ia mengangkat tangannya mengarah kamera pengintai dan...
Dorr..
Rekaman terhenti, benar itu adalah pistol. Sepertinya Victor menyadari jika ada yang mengintainya dan tepat sasaran ia menembak kamera pengintai yang mereka retas.
"Sial, terlalu pintar untuk ukuran pria tua busuk..! Apa sebenarnya didalam ruangan itu..! " Gio mengumpat kesal dan memutar kepalanya menghadap teman-temannya yang juga merasa kecewa, namun tatapan tidak suka dari Samuel membuat Gio menaikkan dagu menantang."Apa..!? Kau tak suka..? ""Cih.. " Samuel kembali mendudukkan dirinya di sofa sebelum pukulannya melayang pada wajah Gio.
Hari sudah semakin larut, Violet sudah terlelap diatas sofa. Namun yang lainnya masih tetap bekerja masing-masingnya.
" Sebaiknya kita istirahat dahulu, jangan sampai terlalu lelah, karena kita butuh banyak energi untuk berhadapan dengan hari esok..! " ucap Samuel dengan nada memerintah yang tak terelakkan. Mereka mengambil pisisi tidur dengan Samuel dan Gio tidur dengan bentangan tikar yang hangat. Dan Belle tidur di sofa yang berseberangan dengan sofa Violet.Dengkuran halus mulai memenuhi ruangan, tapi Belle tidak tidur, sepertinya ia hanya pura-pura mengikuti ucapan Samuel. Ia bangkit dari sofa dan kembali duduk dihadapan laptop miliknya. Menaruh Pollux di samping laptopnya.
"Pollux, apa senjatanya siap di proses..? " tanyanya sambil membuka penghubung Pollux dengan laptopnya.
Membuka layar proceed senjata agar siap digunakan. Ia menekan tombol proceed hingga menampilkan persentase kesiapan di layarnya. Benda tersebut baru berjalan 5%."M, sebaiknya kau cek kembali akses di laboratorium MGC21, retas salah satu komputernya. Aku akan menyambungkannya dengan jaringanku.. Akan kukendalikan..! ah ya jika Gio sudah bangun suruh ia akses ke menara pusat control" ide bagus, Belle kembali mengutak-atik laptop untuk meretas salah satu komputer hingga ia mampu mengambil alih.
Setelah beberapa saat yang cukup membutuhkan tenaga dan fokus yang tinggi, akhirnya ia mendapatkan apa yang ia cari. Salah satu komputer sudah terambil alih. Mereka mendapat komputer yang pas karena beberapa data di laboratorium tersebut tersimpan pada komputer yang saat ini mereka retas termasuk data terbarunya.
Mereka mendapatkan sebuah kode yang tersimpan dalam komputer tersebut membuatnya mengernyitkan dahi, itu sebuah acces code tapi untuk apa?
1.0.405.768.9LOPUS
Belle segera mencatat kode tersebut dengan mengetik layar proyeksi pada TBlack Droid miliknya.
“Belle, kita tunggu saja hari esok, aku akan mengawasinya…!” ia mengangguk, tanpa mematikan laptop yang saat ini masih terhubung dengan Pollux13 ia beranjak kembali ke sofa dan membaringkan tubuhnya. Pollux masih dalam mode on untuk menyelesaikan proses siap pakai pada senjata buatan mereka dan menyalin data-data dari komputer laboratorium MGC21.~~~••••~~~~~~
Pagi ini mereka telah siap dengan rencana yang mereka susun, Gio yang sudah terfokus pada laptop Belle di depannya siap meretas kembali kamera pengintai di laboratorium kemarin.
“Kita akan menyelinap ke laboratorium itu hari ini, pemerintahan sedang mengadakan rapat penting bersama di menara pusat control. Sepertinya laboratorium akan kosong. Tapi kita tidak boleh lengah karena teknologi keamanan akan menjadi tameng mereka saat ini. Gio retas semua yang ada disana selagi kau bisa…!” Samuel mengakhiri ucapannya dan memasang TCyber Droid, Microearphone dengan diameter 0,3mm, serta topi dan masker pelengkap penampilannya.
Begitupun dengan Belle yang sudah menyandang tas kebesarannya dimana terdapat Pollux13 di dalamnya. Violet yang juga sudah memasang keperluannya dan di tangan kanannya terdapat alat setrum listrik untuk melumpuhkan lawan yang akan ditemuinya nanti. Mereka adalah orang yang akan menyelinap ke laboratorium tersebut, tidak dengan Gio karena ia akan menjadi mata-mata mereka dari jarak jauh. Gio akan di tempatkan di restoran yang ada di seberang gedung tempat laboratorium tersebut, mereka telah memesan ruang privasi restoran yang tentu saja atas nama Samuel.
“Oh ya Gio, hidupkan kamera bee terbang, intai kegiatan para petinggi negara di menara pusat, awasi mereka..” ucap Pollux yang sedikit menyembul dari tas Belle.
“Ok siip..!” Gio menyandang tas yang penuh alat-alat yang akan mereak butuhkan nantinya.
“Baiklah mari kita pergi…!”
“Tuan Albert kami titip tante padamu.!”ucap Violet sambil menyamai langkahnya dengan temannya yang sudah akan masuk ke flyingcar milik Samuel.
Dalam suasana hening bercampur tegang, mereka menarik nafas kasar lalu membuangnya. Tak luput akan mata berharap yang mereka tunjukkan agar semuanya berjalan sesuai rencana. Hal yang membuat mereka untuk mengecek terlebih dahulu laboratorium MGC21 adalah karena penasaran dengan apa yang di sembunyikan Victor kemarin.
~~~~~~~~~~~~
It's time to revenge all thing that had happended. Yo! Jangan lupa vote dan commentnya teman!
Belle: Bacot!
Katjauu....!
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGNITUDO (End)
Science FictionCube tersebut mengurung raga dan jiwa manusia, seperti penjara yang mengurung manusia secara abadi, adapun mereka yang ingin menghancurkannya tapi diam saja, ada mereka yang tidak tahu apapun, dan ada yang mencari tahunya serta berkeinginan besar...