Flyingcar terparkir sempurna di bagian yang cukup tertutup di gedung tersebut. Gio sudah lebih dulu turun di depan restoran, dan sekarang mereka bertiga pun bersiap masuk dengan paksa ke dalam gedung.
Dengan langkah pelan dan berhati-hati mereka memperhatikan sekitar. Terlihat seorang penjaga yang sedang mondar-mandir di depan pintu gedung yang berupa proyeksi laser cahaya merah, mereka yang tak memiliki kartu izin masuk atau tanpa tanda pengenal akan terbakar oleh laser tersebut, tidak membakar habis tapi cukup sebagai peringatan.
Namun, mereka tidak akan peduli hal tersebut karena semua bagian dari gedung sudah diambil alih oleh jagoan peretas mereka. “Violet, lumpuhkan penjaga itu dengan setrum itu. Mendekatlah dengan wajah polosmu…!” perintah Samuel pada Violet. Walau dengan wajah yang memberengut ia tetap mengangguk, menerima perintah tuan Samuel yang satu ini “Baiklah..”.
Mereka memperhatikan Violet yang akan menjalankan aksinya sambil bersembunyi di balik tembok gedung. Violet berjalan dengan tongkat listrik yang ia sembunyikan di belakang punggungnya “Permisi pak, bisakah kau bantu aku mengangkat temanku yang sedang pingsan di sana…?” tanyanya dengan polos sembari menunjuk arah tembok tempat ia memunculkan diri.
“Ah benarkah…? baiklah tunjukkan saya tempatnya…!”“ayo pak.”
Sungguh akal yang cerdik. Ketika sampai di tempat yang tunjuk, terlihat Belle dan Samuel yang menyeringai di balik maskernya. “Hai pak..!” “Aakhhhhh!” sentruman memberi efek kejang-kejang pada korbannya dan akhirnya tak sadarkan diri. Efek yang ditimbulkannya akan berlangsung selama 12 jam.
“Yess!!! ayo!” mereka melanjutkan perjalanan memasuki gedung.
“Hai kalian, untuk saat ini keadaan aman. Gunakanlah lift di sebelah kanan kalian, Samuel kau punya cardnya bukan? Ah, setelah kalian sampai di lantai atas. Disana ada 2 penjaga yang harus kalian lumpuhkan, dan ketika kalian lihat pintu kaca di sana jangan masuk dulu. Karena kamera pengintai disana belum aku retas, masih ada orang yang mengawasi untuk disana. Ia di ruangan di sebelah timur kalian, Violet kau pergilah menidurkannya dan biar aku mengambil alih semuanya kembali. Berhati-hati lah, pintu kaca itu dapat membuat tangan kalian meleleh. Aku belum tahu cara membukanya tapi aku akan berusaha.. semua aman sekarang majulah!” ucap sebuah suara melalui microearphone mereka tentunya suara sang mata, Gio. Mereka sama-sama mengangguk.
“Vio berhati-hati lah..!” ucap Belle “uhm..” Vio mengangguk dan berlari kearah timur menuju ruangan tersebut. Samuel dan Belle juga bergerak menuju lift, Samuel terlihat menempelkan sebuah kartu dan ia menekan tombol menuju lantai 17, tempat laboratorium tersebut. Dengan waktu yang cepat lift sudah sampai di tempat yang mereka tuju. Di saat keluar mereka langsung berhadapan dengan dua orang yang menjaga pintu kaca tersebut, penjaga tersebut sedikit terkejut dan mulai maju menghalangi dua remaja yang menerobos masuk gedung ini.
“Hai, apa yang kalian lakukan disini..!” terlihat Belle dan Samuel saling mengangguk dan merekapun maju menerjang sang penjaga. Samuel telah bersiap melayangkan kakinya, namun tidak mengenai sang penjaga malahan, kakinya sekarang ditahan oleh mereka, penjaga tersebut menarik Samuel mendekat dan memukul tepat di wajahnya hingga Samuel jatuh tersungkur.
“Sam…!” teriak Belle panik. “Aku tidak apa-apa..! gunakan otakmu melawan mereka..!” perintah Samuel diikuti anggukan dari Belle.
Samuel kembali bangkit dan menerjang salah satu penjaga tersebut. Suara dari baku hantam mereka menggema di lorong lantai 17. Belle berpikir keras, apa yang harus dia lakukan? Sebuah terlintas di benaknya, ia berlari cepat menuju salah satu penjaga, memangku panggul si penjaga dan mendorongnya hingga membentur pintu kaca dibelakangnya. Segera Belle melepaskan diri dan memperhatikan sang penjaga yang sudah kepanasan dengan kulit yang telah melepuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGNITUDO (End)
Ciencia FicciónCube tersebut mengurung raga dan jiwa manusia, seperti penjara yang mengurung manusia secara abadi, adapun mereka yang ingin menghancurkannya tapi diam saja, ada mereka yang tidak tahu apapun, dan ada yang mencari tahunya serta berkeinginan besar...