14

103 9 0
                                    

Anna POV

Huh, cuaca hari ini dingin. Ditambah aku hanya memakai baju panjang biasa dan celana panjang biasa. Bisa-bisa aku membeku nanti.

Hm.. mungkin tak lama lagi akan memasuki musim salju. Dan jika sudah begitu, aku harus menjaga tubuhku agar tidak terserang flu.

Omong-omong tentang flu, aku menjadi ingat Liu (?). Kemana dia ya? Aku ingin membalas dendam karena organisasinya sudah melukaiku walau itu hanya melukai kedua tangan dan kakiku sih..

"Kau sedang memikirkan apa?" tanya lelaki bertopeng hitam itu penasaran.

"Aku? Tidak memikirkan apa-apa," jawabku dusta. Kalau aku mengucapkan yang sesungguhnya, aku takut dia marah.

"Apa kau merasa kedinginan?" tanyanya perhatian. Tentu aku mengangguk karena aku sangat kedinginan. Dan dengan kerennya dia melepaskan hoodie nya dan memakaikannya pada tubuhku. Anehnya, bau parfum sangat kuat di hoodie nya.

"Kenapa hoodie mu wangi?"

"Karena kemarin aku membunuh di toko parfum. Salah satu botol parfum itu tertembak dan akhirnya mengenai hoodie ku."

"Omong-omong, apa kau tidak melepas topengmu? Nanti kau bisa ditangkap polisi."

"Oh iya, aku lupa," ia pun melepas topengnya dan menggantungnya di pohon. Aku sedikit terdiam melihatnya tanpa topeng dan hoodie nya.

"Kenapa kau memandangku? Apa aku terlihat tampan?" tanyanya percaya diri. Aku pun langsung mengalihkan pandanganku ke atas.

"Tidak. Aku hanya aneh saja melihatmu tanpa topeng dan hoodie."

"Oh, yasudah. Ayo kita pergi," ucapnya sambil menggenggam tanganku. Lalu kami berdua keluar dari hutan.

End Of Anna POV

×××

Akhirnya mereka sampai di toko bensin eceran. Saat pemilik toko itu melihat Anna dan Hoodie, ia pun segera memerintahkan pekerjanya untuk menahan tubuh Anna dan Hoodie agar tidak kabur.

(Toko ini tuh kayak Supermarket. Cuma isinya bensin eceran aja)

"Apa yang kau lakukan padaku?!" tanya Anna saat tangannya sudah diikat tali.

"Kalian adalah orang yang membunuh sebuah keluarga di Black Diamond Street nomor 12, kan?!" tanya si pemilik toko itu dengan aksen yang cukup buruk.

"Kenapa kau menuduh kami?!" tanya Hoodie sambil berusaha melepas ikatan di tangannya.

"Karena hoodie yang kau pakai!" jawab pemilik toko itu sambil mengambil telepon. Lalu menekan nomor 999.

"Omong kosong apa ini? Apa hanya dia yang memiliki hoodie berwarna kuning seperti itu?" tanya Hoodie membela diri.

"Apa hanya ada 1 hoodie kuning di dunia?"

"Seharusnya kau melayani kami! Kami akan membeli bensinmu! Namun kenapa kau malah mengikat kami?!" Si pemilik toko itu hanya terdiam. Lalu ia menaruh teleponnya.

"Oh iya. David, lepaskan tali itu," titah pemilik toko itu. Kedua pekerjanya pun mengambil pisau dan memutuskan tali itu.

"Terima kasih," ucap Anna kesal. Kedua pekerja itu pun menaruh pisaunya di meja.

Thank You, Creepypasta [ Hoodie X OC ] 「 COMPLETED 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang