Beri Judul Pada Cerita Ini

29 7 10
                                    


Beberapa bulan telah berlalu saat terakhir kali kita tertawa dan bercanda bersama. Kita menghiasi dunia dengan berbagai fantasi dan halusinasi. Mewarnai hati yang tersayat oleh janji. Hingga ku sadar dirimu mulai pergi menjauh dari pandanganku.

"Tak ada harapan yang nyata terwujud. Hanya janjiku yang hilang termakan oleh waktu".

Kini dirimu telah pergi menuju tempat baru bersama orang baru yang lebih sempurna dariku. Aku tersenyum, kupandangi langit dari tempatku berpijak. Senyumku perlahan pudar, hingga akupun kehilangan rasa dan warna dalam memandang urusan cinta.

"Apapun yang kita lihat adalah fakta. Sedangan cintamu hanyalah ilusi dari kesalahan saraf otakku".

Ketertarikan perihal isi dan rasa dunia, aku tidak peduli. Semua menjadi terasa palsu. Aku terus menyendiri, mencoba menenangkan hati. Namun, Tuhan memberi pengganti dari kepalsuan yang ada. Aku seperti bangkit dari peti mati.

"Tuhan ada bukan berarti hanya dirimu yang menjadi prioritas-Nya. Semua sama, layak mendapatkan takdir-Nya".

Sesuatu yang diberikan oleh-Nya kini mendekat. Membuatku merasa nyaman dalam pelukan, kehangatan, dan kedamaian. Dia mulai mendekat dengan wajah berseri-seri. Menatapku seakan-akan dia lah pengganti dari semua luka. Dia membuatku berhenti menderitaーlagi.

"Kamu adalah alasanku bangkit dari keterpurukan akibat kekecewaan".

Pengisi Waktu LuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang