"Kau bodoh atau apa? aku sudah menolakmu dan kau masih mengejarku? dasar gadis murahan!" Ucapan pedas yang keluar dari mulut Jungkook membuat hati Nayeon teriris dan sangat terluka hanya dengan perkataan cowok itu. Nayeon pun berusaha untuk melupaka...
"Oh bagus. Masih gadis tapi sudah berani sekali pulang sore dengan pacarnya, dia pasti menikmati tubuhmu kan?" Aku melotot mendengarnya kemudian langsung kuhampiri ia yang tengah duduk di sofa ruang tengah dan ku pukul keras mulut Jungkook.
"Jaga bicaramu aku bukanlah seorang jalang seperti yang kau pikir! Lagi pula apa hakmu mencampuri urusanku hah!? Orang sepertimu tidak berhak mengatur apapun dalam hidupku!" Aku menunjuk nujuk wajahnya dan berteriak padanya seperti orang gila namun aku tidak perduli, lagipula aku tak perlu menjaga image ku untuk pria sepertinya.
Aku menghentakan kakiku kuat di lantai dan menuju kamarku. Sesmpainya di kamar langsung ku lempar sling bag ku ke atas tempat tidur dengan kesal.
Entah mengapa hanya melihat muka Jungkook aku kesal setengah mati!
Kemudian aku berendam di bathup kesayanganku di temani aroma lavender favoritku. Setelah berendam aku memakai pakaian sehari hariku di rumah dan berbaring di atas tempat tidurku.
Ah aku teringat Chan, aku merindukan nya.
Kuambil ponselku di nakas dan mengetikkan pesan untuknya.
Chagi♡
Hey, are u busy dear? 18.02 P.M
Rupanya ia tengah online jadi ia membalas chat ku dengan cepat.
Nope, why? 18.03 P.M
I want to video call you, aku gak ganggu kan? 18.03 P.M
Sure, just do it :3 18.04 P.M
Aku pun langsung memencet tombol panggilan video yang ada di fitur chat. Aku menarik nafas ketika ia mengangkatnya.
"Hey, I miss u babe."
"Me too! Kau tidak jelalatan selama tidak ada aku kan?"
"Of course no! In my mind just think about you! Kau tak tahu betapa menderitanya aku saat tidak bersamamu, kumohon cepat pulang honey."
"Kau tahu Chan? Aku pun begitu. Hari hari yang kulalui hampa tanpa adanya kau. Kau biasanya sering mengganguku dan menciumku tiba tiba. Oh aku rindu," Chan tersenyum sedih lalu kulihat ia mengubah ekspresinya menjadi semangat lagi, dia hanya berpura pura.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lihat, seseorang memberiku makanan tadi," katanya sambil memperlihatkan makanan yang di taruh di dalam plastik di kamera.
"Siapa?"
"Adik tingkat ku, dia bilang dia cemas karna melihat wajahku yang pucat."
"Apakah kau sakit?" Tanyaku, kuperhatikan wajah Chan tapi ia nampak baik baik saja.
