Chap 14

1.1K 94 30
                                    


Pagi ini, Taehyung benar-benar menepati janjinya yaitu untuk datang kerumah ku. Kami sekarang duduk bersama diruang tengah sambil menyeruput coklat panas yang kuminta Jia untuk membuatkannya.

"Jadi bagaimana keadaanmu? Apa sudah merasa lebih baik?" Tanyanya memulai pembicaraan dipagi menjelang siang hari ini.

"Tentu. Aku bukan tipe lemah kau tahu." Pamerku padanya dan dibalas pria itu dengan kekehan santai.

"Oh ya, kudengar kau akan berangkat kembali ke Helsinki beberapa hari lagi, apa benar?"

"Dari mana kau tahu?"

"Bibi Miyeon yang bilang padaku. Kenapa kau cepat sekali pergi sih? Aku kan masih ingin bersamamu." Sungut pria itu membuatku ingin sekali mencubit pipinya dikarenakan raut mukanya yang dibuat menjadi imut.

"Hei, kalau begitu ikut denganku saja ke Helsinki. Kita bisa tinggal bersama." Candaku sambil tertawa.

"Ide bagus! Apa aku sungguh bisa ke Helsinki bersamamu?" Oh, rupanya pria itu menganggap serius ucapanku. Ya ampun, polos sekali.

"Tentu tidak. Akan ku penggal lehermu kalau kau bersikeras kesana denganku. Jangan lupa tentang jabatan yang kau pegang sekarang ini Tae, bukan hal yang mudah dapat mengatur sebuah perusahaan." Peringatku padanya yang langsung dapat membuat raut wajah pria itu kembali murung.

"Tapi... kapan kau akan kembali lagi ke Seoul?"

"Mungkin setelah kelulusanku. Tenang saja aku akan segera lulus dalam 2 bulan lagi." Hiburku yang sepenuhnya jujur. Karena aku memang tinggal menjalani sidang setelah itu mendapat gelar sehingga bisa dikatakan lulus.

"Baiklah aku akan menunggumu. Ngomong-ngomong, bagaimana jika kita keluar untuk malam ini?" Ajaknya secara tiba-tiba.

"Kita akan kemana?" Tanyaku penasaran.

"Ke tempat yang indah. Aku harus segera membicarakan sesuatu juga denganmu agar aku tidak menyesal setelah kau pergi." Ujar Taehyung tersenyum manis sembari memandangku dengan tatapan lembutnya.

"Kau berlebihan sekali. Aku masih memiliki waktu selama 5 hari sebelum berangkat ke Helsinki padahal."

"Aku harus pergi besok siang ke Jerman, mengadakan meeting proyek dengan salah satu client ku disana. Dan tak tahu kapan akan kembali. Maka dari itu, bolehkah aku menghabiskan waktu denganmu untuk yang terakhir kalinya sebelum kau pergi?" Deg. Mendadak tiba-tiba jantungku berdegup kencang menatap presensi Taehyung yang tampak begitu serius mengatakannya. Apa sama saja ini aku diajak kencan olehnya?

"Baiklah." Jawabku sambil tersenyum senang.

---

Kudengar dari Ibu, bahwa Jungkook tidak bisa pulang malam ini karena lembur pekerjaan dikantornya. Ibu sempat mengumpat pada Ayah Siwon dikarenakan tidak mau membantu pria itu dalam pekerjaannya.

Tapi Ayah Siwon beralasan bahwa Jungkook memang sering lembur dan tidak mau dibantu olehnya karena pria itu merasa cukup mampu untuk menyelesaikan semua urusannya. Huh, dasar sombong.

Tapi kepergian dari Jungkook memudahkan aku untuk pergi berasama Taehyung malam ini. Bayangkan saja kalau ada dirinya pasti dia mati-matian akan menghalangiku untuk pergi.

Ibu dan Ayah Siwon sudah kuberitahu bahwa aku tidak bisa ikut makan malam hari ini dengan mereka dan reaksi mereka ketika tahu aku akan bersama dengan Taehyung terlampau senang.

"Taehyung itu baik, tampan dan cerdas. Ayah sangat mendukung hubungan kalian jika memang kalian mau lebih serius."

"Benar. Ibu juga sangat menyukai Taehyung. Yeon, kalau bisa jadikanlah Taehyung menantu Ibu. Ibu sangat menyukai pria itu terlebih kepribadiannya yang cocok sekali menjadi pendamping hidupmu nantinya."

DON'T LOVE ME AGAIN | NaykookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang