Chap 6

1.3K 142 15
                                    


"Bagaimana jika kita pindah kerumahku? Kita selama ini menunggu Nayeon kan untuk menetap di sana? Dan sekarang Nayeon ada di sini. Jadi bagaimana?" Tanya Ayah Siwon sumringah.

Apa? Tinggal di rumah Jumgkook? Yang benar saja!?
Tinggal di rumahku sendiri bersama dia saja hidupku sudah menderita apalagi nanti tinggal di rumahnya? Pasti dia akan semakin menjadi.

Aku melirik Jungkook yang terdiam terus memandangku sedari tadi. Pasti dia menungguku setuju!

Aih, ini tidak boleh terjadi. Aku akan menolak ajakan Ayah Siwon!
Tapi saat ingin membuka mulutku untuk melontarkan ketidaksetujuan ku, Mata ku bertemu dengan mata Ibu yang menatapku penuh harap.

Ibu sedang hamil dan pasti akan kecewa jika aku menolak ajakan Ayah Siwon, tapi di sisi lain aku tak mau Jungkook makin membuat hidupku terasa di neraka. Aku pusing mendadak, menghela nafasku lalu mengangguk pelan. Ini semua demi Ibu.

Kulirik Jungkook lagi, ia menyeringai senang. Hah, sudah kuduga.

"Nayeon setuju? Baiklah besok pagi kita akan pindah,"

Dan aku pun hanya bisa menyesali keputusanku.

---

Pagi harinya kami pun benar benar pindah ke rumah Ayah Siwon. Aku sejak tadi terdiam terus di mobil dengan Jungkook di kursi belakang, sedangkan Ibuku menemani Ayah Siwon menyetir di kursi depan.

Aku melirik Jungkook, dia tengah memainkan ponselnya dengan serius, sepertinya ia tengah bermain game atau apalah aku tidak perduli.

"Apa rumahmu jauh dari sini?" Kata Ibu penasaran. Ayah Siwon menggeleng.

"Lumayan, tapi kita hampir sampai. Kenapa? Apa kau lelah?"

"Tidak, aku hanya sedikit bosan." Jawab Ibu dengan senyuman. Ternyata yang Ibu rasakan sama sepertiku bedanya kini aku bosan sekali.

Ayah Siwon tersenyum dan mengelus kepala Ibuku.

"Bersabarlah, sebentar lagi kok." Ibu mengangguk lalu melihatku melalui kaca spion.

"Kau kenapa Nayeon? Kenapa sedari tadi tidak bicara?" Tanya Ibuku heran. Aku menggeleng.

"Tidak, aku hanya merindukan teman dan kampusku di Helsinki," elakku. Sebenarnya sedari tadi aku hanya tidak dalam mood yang baik hanya untuk sekedar mengobrol.

"Kapan kau kembali kesana?" Tanya Ibuku lagi. Aku terdiam, ekor mataku melihat Jungkook yang melepas tatapan nya dari ponselnya dan kini menatapku lurus.

"Bulan depan mungkin? Liburku hanya bulan ini," Jawabku jujur. Ibu menganggukkan kepalanya.

"Apa cita citamu Nayeon?" Giliran Ayah Siwon yang bertanya padaku. Aku tersenyum tipis.

"Chef, aku ingin menjadi seorang chef." Sahutku penuh tekad. Tapi detik selanjutnya suara tawa terdengar dari pria yang duduk di sampingku sekarang.

"Chef? Yang benar saja," kekeh Jungkook meremehkanku. Aku menghela nafas demi meredam emosiku yang ingin naik.

"Kenapa? Masakan Nayeon lezat kok, kau seharusnya mendukung adikmu Jungkook," ujar Ayah Siwon tak suka dengan omongan Jungkook. Jungkook menghela nafas lalu kembali memainkan ponselnya.

---

"Nah ini adalah rumah kita sekarang," Aku terkejut menatap bangunan mewah, luas nan indah di depan mataku, sebuah Mansion!

"Astaga indah sekali," gumamku tanpa sadar. Jungkook meliriku sekilas.

"Ndusun." (Aku gak tau bahasa bakunya 😂)  katanya membicarakanku. Aku mendengkus sebal.

DON'T LOVE ME AGAIN | NaykookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang