Chap 15

913 96 22
                                    


Eits, vomment dulu. Udah? Let's enjoy! 💜💕

Pagi harinya ketika aku membuka mata yang kulihat hanyalah langit kamarku yang sedikit bercahaya karena menerima sinar dari jendela yang terbuka.

Semalam aku ingat sekali aku tertidur dalam dekapan Jungkook setelah lelah menangis. Dan sialnya laki-laki itu diam saja sambil mengelus tubuhku dengan lembut.

Taehyung. Aku semalam memimpikan dia. Dalam mimpiku aku dan Taehyung berjalan bersama, bersenda gurau riang layaknya seorang kekasih. Wajahnya begitu bahagia ketika ia memelukku dengan erat seakan tidak ingin membiarkanku mengakhiri mimpi itu.

Mengingat semua kejadian semalam tanpa sadar mataku kembali berair hingga tanpa kehendaku aku kembali menangis, terisak dengan pelan.

Mungkin terganggu dengan isakanku, Jungkook terbangun dan langsung menghapus air mataku. Dia tidak mengatakan apapun melainkan hanya memelukku sambil mengusap punggungku pelan.

15 menit kami bertahan diposisi seperti itu hingga akhirnya aku merasa bahwa dadaku merasa sedikit lega. Perlahan ku dorong dadanya agar kami menyisakan jarak.

"Pergilah. Aku ingin mandi," Kataku pelan lalu bangkit dan melangkah menuju kamar mandi. Sempat kulirik dari sudut mataku presensi Jungkook yang duduk dikasur dengan sedikit kacau dan dari caranya menatapku ia terlihat kasihan.

Hah, aku memang orang yang patut dikasihani tapi sebetulnya aku tidak membutuhkan rasa kasihan darinya sepeserpun.

---

Setelah mandi aku mendapat pesan dari Ibu yang mengatakan bahwa ia akan pulang hari ini bersama Ayah Siwon. Sebuah kabar gembira, aku tidak tahan berduaan dengan Jungkook lebih lagi setelah semalam.

Tanganku menggulir layar ponsel untuk mencari kontak Sana. Aku perlu keluar dengannya hari ini untuk melepas semua kesedihanku.

"Halo?" Sapanya ketika panggilan kami sudah terhubung.

"Sana? Apa kau ada waktu, hari ini?"

"Tidak. Seharian ini aku hanya akan berdua bersama Jimin dirumahku."

"Bisakah kita pergi berdua? Aku sedang ingin berbelanja. Kau tahu seleraku buruk mengenai fashion." Kataku bercanda demi mengajaknya.

"Tidak usah merendah diri Yeon. Kutahu kau punya barang branded nan indah dibalik walk in closetmu itu."

"Itu tidak benar. Ayolah, masa kau tidak rindu shopping denganku sih?"

"Baiklah. Karena aku menyayangimu, hari ini aku tidak mengenal Jimin. Hari ini aku gadis single yang bersenang-senang dengan sahabatnya."

"Terima kasih, kau tahu? Aku makin mencintaimu," Aku terkikik setelahnya.

"Itu terdengar menggelikan. Ya sudah kututup dulu, Jimin ngambek karena aku terlalu lama berbicara ditelfon denganmu." Aku berdecak.

"Ya ampun, pacarmu posesif sekali sih!"

"Yah mau bagaimana lagi? Dia kan budak cintaku haha. Jam 9 kujemput oke?"

"Setuju!" Kataku lalu memutus panggilan.

---

"Jadi bagaimana?" Tanya Sana yang sedang memilah deretan tas yang tersusun rapi di rak etalase berwarna putih yang berada didalam sebuah toko bermerk, tempat kami berada saat ini.

"Bagaimana apanya?" Tanyaku jengah melihat deretan tas yang harganya menurutku terlalu mahal padahal ukuran dan modelnya biasa saja.

"Kau. Maksudku dengan Jungkook." Perkataannya sukses membuat mataku terdiam setelah dari tadi berkelana mencari tas yang cocok untuk menggantung ditanganku nantinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DON'T LOVE ME AGAIN | NaykookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang