Kalau dulu, debar ini selalu berlari lari memenuhi dada. Saat semesta, membuat temu yang sebenarnya, tak sengaja.
Sekarang, debar inipun mati dengan sendirinya. Sebab, jiwa ini sudah teramat letih pada sebuah pengharapan yang sia sia.
Kalau dulu, dia membuatku merasakan rasa yang tak biasa. Sekarang, dia sudah biasa biasa sahaja untuk rasaku.
YOU ARE READING
fatamorgana
PoetryMungkin aku terlalu giat menghadirkan tinta pada secarik kertas, sehingga ia tumpah dan memenuhi seluruh bahagian. Tanpa kusedari bahawa tak ada lagi celah untuk aku menulis.