Prolog?

12.7K 1.2K 55
                                    

"Udah, ya? Aku nggak mau denger kamu marah-marah lagi," Doyoung bahkan masih tetap menjaga nadanya agar tetap terdengar tenang di telepon. Sementara gue di hadapannya memandang dia khawatir.

Gue tahu. Dia sekarang lagi berantem sama pacarnya.

"Aku tutup ya?" Doyoung masih tetap menjaga suaranya agar tetap tenang dan manis.

"Aku minta maaf. Tapi aku nggak mau diselesaiin lewat telepon. Nanti aku ke rumah," lanjut Doyoung. "Aku sayang kamu."

Gue menghitung dalam hati setelah Doyoung memutuskan sambungan telepon dengan kekasihnya itu.

Satu.

Dua.

Tiga.

"AH! ANJING KENAPA CEWEK-CEWEK RIBET BANGET SIH?"

Kan.

Gue udah bisa nebak, selanjutnya dia ngomong apa.

"Tapi gue sayang,"

"Basi banget, Kim Bucin Doyoung!" Keluh gue sambil memutar matanya malas. "Gue udah tahu. Sekarang aja lo kesel. Di rumah dia, sujud juga bakal lo lakuin asal dimaafin."

Doyoung hanya memamerkan cengirannya yang lebar itu. "Tapi, ya. Gue capek juga sih. Apalagi kalo udah bareng temennya. Udah deh gue, langsung dihempas."

"Dia nggak marah sama gue, kan?" Gue jelas bertanya. Pacar Doyoung yang sebelumnya selalu cemburu dan marah tiap Doyoung pergi sama gue. Bahkan untuk urusan urgensi juga. Mereka terang-terangan meminta Doyoung untuk tidak dekat-dekat gue. Dan Doyoung terang-terangan memihak gue di depan mereka.

Tapi kali ini Doyoung menggeleng. Gue tentu saja kaget.

"Dia malah pengen deket sama lo. Katanya, dia juga mau ngehasut lo biar kalau gue sama dia perang, dia ada yang belain." Doyoung terkekeh mengingat bagaimana kekasihnya itu mengatakan hal demikian. Gue ikut terkekeh.

Tapi hati gue nggak. Sial.

Pasalnya, kalau ceweknya sebaik ini, masa gue tega jahatin dengan cara masih ingin memiliki Doyoung seutuhnya, seperti yang gue lakuin sebelumnya?

Gue nggak sejahat itu.

Tapi hati gue? Apa bisa sekuat itu?

"Sesuai kata lo, gue harus pertahanin Sandra, kan?"

"Yes, Doyoung. You've did it. I can see." Senyum gue ikut terkembang ketika melihat Doyoung tersenyum setelah mendengar respon gue.

Duh. Sabar ya, hati gue.

---

oh hello, it's me. berani-beraninya bikin work baru padahal yang work sebelah belum dilanjutin :')

Yes, Doyoung [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang