□ Lucky Fangirl

3.5K 365 90
                                    

Kalo bukan ada Day6, gue mana mau dateng ke acara konser musik kampus gini. Mending gue pake buat makan di Hanamasa. Si Mark ngajakin nonton bareng, padahal dia panitia. Katanya dia bakal usahain bisa nemenin gue. Gue iya-iya aja, padahal gue tau dia nggak bakalan bisa. Mau minta temenin Doyoung lebih nggak mungkin, soalnya dia ketua pelaksananya.

Gue kira gue bakal sendirian sepanjang acara. Tapi ternyata nggak. Ketua pelaksana ini tiba-tiba dateng berdiri di sebelah gue waktu Day6 habis tampil.

“Et, ngapain bos?” Sapa gue.

“Mantau.” Jawabnya singkat. Dia mengedarkan pandangannya terus balik lagi ke gue. “Lo kok sendirian?”

“Iya. Nggak ada yang bisa temenin tapi ini Day6. Harus nonton,” jawab gue. Mata gue nggak sengaja nangkep Backstage Pass yang dikalungin Doyoung.

Tiba-tiba gue mendapat ide cemerlang.

“Jangan senyum-senyum sendiri.” Doyoung menyentil jidat gue.

“Awㅡ” gue baru aja mau protes kalo nggak inget tujuan awal gue. “Doye sayaaang,”

“Apa?”

“Lo kok hari ini kayak ada yang beda gitu sih?” Gue tersenyum kecil dengan tangan yang dilingkarin ke lengan Doyoung.

Doyoung sempet kaget, tapi dia nggak ada usaha buat lepasin gue dari tangannya. Malahㅡtelinganya merah. Anak ini masih suka kaget sama skin ship kita setelah pacaran. Padahal sebelum pacaran, kita peluk-pelukan juga dia keliatan santai, tuh? Bahkan dia suka gigit-gigit bahu gue, tapi kenapa sekarang jadi salting?

“Apa lo mau apa cepet.” Doyoung menyilangkan tangannya tanpa melepas tangan gue.

“Hehehe,” gue menyenderkan kepala gue pada bahunya. “Itu Dowoon drummer-nya Day6 cakep banget. Gue ngefans banget dari jaman dia masih kurus alias baru debut-debutnya.”

“Nggak.”

“Haaaaa?”

“Gue tau, lo mau minta backstage kan?” Tembak Doyoung tepat sasaran. Gue ceming. Kayak keciduk polisi 86. “Nggak.”

“Doyeeeee,” panggil gue. Dia malah jalan begitu band yang lagi tampil selesai sama lagunya. “Doye!”

“Ngapain ngikutin?”

“Doye, ayo dong. Sebentar aja.” Gue kembali meraih tangan Doyoung. Lagi-lagi dia nggak nolak.

“Gue harus fair. Meski lo pacar gue, nggak bisa gitu,” Katanya. Nggak lama ada salah satu panitia mendekat ke arah kita.

“Far fer far fer ini bukan Jakarta Fai-”

“Diem dulu.” Kata Doyoung sambil melihat layar iPad ditangan anak buahnya itu, terus mengangguk-angguk dan nggak tahu ngobrolin apa.

“Doye, foto aja deh. Sekali. Asli gue ngefans banger jujur gue pendukung setia Dowoon dari pertama debut. Dari jaman lagu Day6 masih disetel bareng Wali, Ungu, Zigaz, di abang kaset bajakan.” Gue masih berusaha merayu pacar gue yang keras kepala ini.

“Apaan? Mana ada kayak gitu.”

“Ada di universe gue sendiri.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yes, Doyoung [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang