Prepare

4.5K 627 27
                                    

"Selamat siang, pacar!" Doyoung menarik selimut Kayra yang menutupi gadis itu sampai kepala. Ia yang tadinya masih tertidur nyenyak itu menggeram kesal dan mencari-cari benda lain yang bisa menutupi kepalanya. "Bangun, ih. Chungha aja udah pergi tuh sama Mark."

"HAH?!" Kayra langsung bangkit dari posisi tidurannya. "Chungha? Jadi beneran sama Mark?"

"Bohong." Doyoung menjulurkan lidahnya.

"Sialan lo." Kayra menarik kembali selimutnya dari Doyoung. Namun bukan hanya selimutnya yang tertarik, tapi Doyoung juga ikut sehingga cowok itu jatuh di atas Kayra. Gadis itu memekik kaget, sementara Doyoung tertawa gemas.

Dasar modus.

"Bangooooon." Doyoung menciumi wajah Kayra yang berhasil Kayra tahan dengan kedua tangannya.

"Ih, diem nggak!" Kayra menarik kedua pipi Doyoung hingga pacarnya itu mengaduh kesakitan. "Mau ke mana, sih? Heboh banget."

"Ayo belanja bekal. Katanya besok mau pulang? Gue nggak mau ya, sepanjang perjalanan apalagi malem-malem mesti ngedengerin rengekan lo yang kelaparan." Doyoung menarik paksa Kayra agar gadis itu kembali duduk.

"Ish, siangan aja sih, Doye. Ini tuh kepagian! Mal mana yang udah buka jam segini, ha?" Kayra menarik tangannya yang sedari tadi digenggam Doyoung.

"Kepagian dari Hongkong! Ini udah jam setengah dua siang, Kayra. Bangun terus mandi sekarang, atau gue suruh Bu Dar yang bangunin lo?" Ancam Doyoung.

"Terus lo ngapain masih disini?"

"Apa?" Doyoung mengerutkan alisnya bingung.

"Gue mau mandi. Terus lo mau disini aja?" Kayra menatap Doyoung sebal.

"Lah, emang lo mandi di luar sini?"

"Ya tapi kan nanti gue pake baju disini." Kayra memutar matanya malas. Cewek itu bangkit dan mendorong Doyoung keluar. "Tunggu depan."

"Nggak ada. Kalau lo tidur lagi gimana?" Doyoung mendorong Kayra balik untuk masuk ke kamar mandi. "Kalau lo udah selesai, gue baru keluar. Gue yang pilihin baju."

"Hhhhh, untung pacar." Keluh Kayra pasrah membuat Doyoung senyum-senyum. "Nggak usah senyum nyebelin gitu. Awas aja bajunya aneh-aneh!"

"Ya nggak lah," kali ini Doyoung yang memutar matanya.

"Jangan ngintip!" Kayra memberikan peringatan sebelum menutup pintu kamar mandinya dan mulai membersihkan diri.

Doyoung terkekeh sambil membuka lemari pakaian Kayra. Cowok itu menganalisa sekaligus berfikir, kenapa gadisnya bisa bangun se-siang ini. Doyoung menghela nafas ketika melirik koper Kayra yang dibiarkan terbuka. Hanya ada tas kecil yang sudah bisa Doyoung tebak isinya adalah pakaian dalam milik Kayra. Bukan mengintip loh. Kayra sendiri yang cerita ke Doyoung.

Kembali ke lemari pakaian, pilihan Doyoung akhirnya jatuh pada kaus putih Valentino hadiah ulang tahun darinya setahun lalu, dan ripped jeans yang juga hadiah darinya ketika Kayra berhasil mendapatkan nilai UTS yang bagus tanpa mencontek semester kemarin. Cowok itu juga mengambil Converse hitam yang ada di balik pintu kamar.

"Kay, mau gue keramasin nggak?" Tanya Doyoung setelah mengetuk pintu kamar mandi Doyoung.

"Nggak! Gue kan lagi mandi. Kalau dikeramasin lo ya nanti aja, lah!" Balas Kayra dari dalam kamar mandi.

Doyoung akhirnya keluar kamar Kayra dan duduk di ruang tamu. Cowok itu tersenyum kecil mengingat dulu ia sering mengeramasi Kayra. Doyoung benar-benar seperti petugas salon karena Kayra akan duduk di depan washtafel kamar mandinya dengan kursi yang dibawa dari luar, dan Doyoung akan berdiri untuk mengeramasi gadis itu. Ya, beda sih. Kamar mandi di rumah mereka kan nggak sekecil di kost-an. Untuk membilasnya, Doyoung kadang menyeret Kayra untuk ke bagian shower. Kalau nggak mau, Doyoung akan membilas kepala Kayra di washtafel. Tolong jangan dibayangkan, karena mereka rusuh banget dan Doyoung aja nggak bisa ngebayangin lama-lama karena kocak banget.

Yes, Doyoung [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang