kowashita!!!

2.2K 161 5
                                    

Pernahkah kau terbangun di suatu pagi dan menyadari bahwa jiwamu sudah tidak lagi ada di tempat ragamu. Terbangun? Pernahkah kau berada di atas tebing dimana tubuhmu ingin melompat menuju kebebasan? Pernahkah kau merasa segalanya saling terkorelasi dan yang ingin kau lakukan hanyalah melihat dunia? Pernahkah kau merasa tidak lagi menjadi dirimu sendiri dan yang ingin kau lakukan hanyalah pergi jauh, mencari arti hidup ini? Aku pernah. Dan kau tahu apa yang kulakukan? Aku duduk, diam, lalu mendengarkan hatiku baik-baik. Hatiku memintaku untuk menggapai cita-cita.

Ya.. "cita-cita" adalah pelangiku, sesuatu yang membuatku tahu bahwa aku tidak lahir ke bumi ini sekadar numpang lewat. Titik kecil ini menandai eksistensiku sebagai manusia.

Beberapa hari terakhir, aku sering merenungkan kematian. Kematian tidak pernah membuatku takut. Namun jujur saja, aku memikirkan tentang "bagaimana aku mati" membuat bulu kuduku meremang. Bagaimana caraku meninggal kelak.
Entah bagai mana cara matiku, yang pasti hidup di dunia ini cuma satu kali. Itu berarti, kita cuma akan mengalami satu kali dilahirkan, satu kali menjadi anak kecil, satu kali menjadi dewasa, dan satu kali meninggal. Satu kali dan tidak lebih. Di hidup kita yang cuma satu kali ini, apa perlu membuang waktu dengan mengurusi yang tidak perlu, menghakimi yang tidak tahu, dan memusuhi hal yang tidak kita mengerti?

Untuk mu yang bersurai senja, hangatmu mencairkan hati yang membeku; hati yang sempat kudinginkan karena luka di masa lalu. Apa kau tahu? Meratapi puing di antara reruntuhan kisah lama, tanpa mengikuti ritme dunia, adalah ilusi yang menenangkan. Jadi, tak usah mengharapkanku menitipkan sesuatu yang belum tentu bisa kau jaga. Meski mungkin, pengaharapan darimu hanyalah pengharapan dariku semata.

Jangan memikat jika kau tak berniat mengikat.

Kau imigran gelap yang menjelajah khayalanku tanpa permisi, lalu singgah di ujung mimpi. Mantra apa yang kau taburkan hingga aku menggilaimu seperti ini? Senjata apa yang kau pakai hingga tamengku tak sekuat dulu? Haruskah aku menyerah di hadapanmu? Atau perlukah aku berpura-pura tangguh? Apa mesti kau ku usir? Atau kubiarkan saja kau menetap?

Saat ini senja di lautan
Itu suraimu dan itu manikmu
Aku suka setiap apa yang ada pada dirimu
Apakah aku egois jika aku ingin memiliki 'semu' nya?
Kau
Indah
Aku gila.. ini menyenangkan!!!

Author anti silent reader ya! If you like VOMENT please:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author anti silent reader ya! If you like VOMENT please:)

Maybe For ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang