Hari ini, hari terakhir Mark dan Jennie berada di Paris, hari terakhir di isi dengan bermalas-malasan di kamar, sebenarnya Jennie saja karena Mark entah kemana, sejak Jennie terbangun, dia tidak melihat pria itu.
Jennie kembali ingin tidur, tetapi urung karena pintu kamar terbuka, ternyata itu Mark yang baru saja berenang di pantai.
"Dari mana saja?"
"Berenang"
Jennie bangun dari tidurnya, duduk di ranjang dengan mata yang masih sayu, Mark terkekeh, mengusak rambut Jennie dengan gemas.
"Kamu pasti belum makan kan? Ayo mandi dulu, aku telpon room service untuk memesan makanan"
Mark mengangguk, mencium kening Jennie sebentar lalu pergi ke kamar mandi, sedangkan Jennie mengikat rambutnya terlebih dahulu, turun dari ranjang dan mengambil telepon yang tersedia di kamar.
Selesai memesan makanan, Jennie menyeduh teh dan kopi untuk dirinya dan Mark, membuka kulkas untuk mengambil croissant yang mereka beli tadi malam.
Jennie mengoleskan butter, seketika dirinya mengingat kejadian tadi malam, Mark menyatakan perasaannya dan Jennie menerimanya, waktu begitu berjalan dengan cepat sampai mereka berada di tahap ini.
"Kenapa senyum-senyum?"
Jennie tersentak, hampir saja menjatuhkan gelas di tangannya, menaruh gelas di nakas dan memukul pelan bahu Mark.
"Apa si bikin kaget aja, untung ga jatuh"
Mark tertawa kecil, mengambil pakaiannya dan membuka pintu ketika bel berbunyi, sepertinya itu makanan mereka.
Jennie tersenyum ketika makanannya sudah berada di depan matanya, sangat lapar pagi ini entah kenapa.
"Kau mengantuk? Habiskan dulu makanannya"
"Sedikit, iya sayang aku habiskan"
Jennie yang mendengar jawaban Mark hanya bisa tersenyum, rasanya aneh, seperti ada yang menggelitik perutnya. Ternyata Mark penurut dan seorang yang baik, ramah dan murah senyum, tetapi kenapa dia punya nama julukan yang kasar?.
"Kayanya aku mau bikin tato deh?"
Jennie menikan kedua alisnya, sembari menguyah lamat-lamat makanannya, matanya fokus menatap Mark menunggu ucapan berikutnya.
"Bolehkah?"
"Boleh, mau buat dimana?"
"Entah aku belum memikirkannya"
Obrolan itu terhenti, makanan mereka sudah tandas, Mark mengambil alih untuk membereskan piring-piring dan gelas, membiarkan Jennie duduk di ranjang sambil bersandar.
"Kemarilah"
Mark menyambut pelukan Jennie, berpelukan cukup lama sampai rasa kantuk kembali menyerang Mark.
"Tidurlah Mark"
Mark mulai merebahkan dirinya, menjadikan paha Jennie sebagai banyalan, Mark merasa nyaman bila di dekat Jennie, afeksi wanita itu memang tidak main-main. Usapan di kepalanya menjadi favorit seorang Mark Tuan.
"Kamu sangat manja"
Dirasa Mark sudah pulas, Jennie bergerak perlahan mengambil bantal empuk untuk mengganti kedua pahanya, sangat lambat pergerakannya karena tidak mau membangunkan Mark.
Setelah berhasil, Jennie berjalan menuju kamar mandi, berendam menggunakan bath bomb sepertinya menarik. Tidak mau berlama-lama karena takut Mark bangun dan mencarinya, Jennie menyudahi acaranya.
Keluar dari kamar mandi langsung di hidangkan penampakan Mark tertidur seperti bayi, tengkurap dan menoleh ke arahnya, sangat lucu.
Jennie mengambil pakaian santainya, menelpon kembali room service untuk memesan beberapa dessert.
![](https://img.wattpad.com/cover/184707128-288-k857316.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bastard 'Mark Tuan' (Selesai Revisi)
RomancePria yang mempunyai trauma dan bertemu dengan wanita yang mengubah hidupnya.