Epilog

1.5K 100 9
                                    

Jam 05.00 pagi Jennie terbangun, dirinya haus, tenggorokan kering sekali hingga menjalar ke bibirnya, Jennie mengucek matanya dengan pelan, melihat ke samping yang terdapat Mark tertidur pulas tanpa baju.

Tangan Mark yang melingkar di perutnya, Jennie geser, duduk di atas ranjang untuk mencari keberadaan air minum, tetapi di nakas tidak ada, mau tidak mau Jennie harus mengambilnya di kulkas depan.

Dengan rasa lemas dan malas, Jennie berhasil keluar dari kamat hotel, menuju ruang tv yang berada di tengah, ini suite room, semua ruangan terpisah.

Jennie membuka kulkas dan mengambil satu botol air meniral, membuka tutupnya dan meminum isinya secara rakus.

"Aahhhh"

Tenggorokannya begitu lega, segar karena dingin yang membuatnya sedikit membuka mata, Jennie mengambil satu botol lagi untuk di bawa ke kamar, berjalan gontai menuju kamar dirinya dan Mark berada.

Jennie membuka pintu kamar dan menutupnya kembali, terkejut melihat Mark tengah duduk di ranjang dan bersandar di head board dengan mata yang masih terpejam.

"Hei aku bangunin kamu ya?"

Mark membuka satu matanya, melihat Jennie yang merangkak ke ranjang dan mendekati dirinya.

"Habis dari mana?"

Bukannya menjawab pertanyaan Jennie, Mark malah memberikan pertanyaan juga kepada Jennie dengan suara khas orang bangun tidur, serak.

"Ambil minum, kamu mau?"

"Mau"

Jennie memberikan air mineral itu ke Mark, di sambut dengan baik oleh si pria, Jennie merebahkan tubuhnya, membiarkan Mark menelan habis air mineral tersebut.

Matanya mulai terpejam kembali tetapi urung ketika Mark menjawil ujung hidungnya, sifat jailnya kembali lagi.

"Ayo tidur lagi Mark"

"Gabisa tidur lagi"

"Kenapa?"

"Matanya segar aja habis minum"

"Sini"

Jennie merentangkan kedua tangannya, Mark masuk kedalam pelukan Jennie, saling berhadapan tetapi wajah Mark tepat berada di payudara Jenie.

Jennie memejamkan matanya untuk kembali tertidur, mengusap punggung polos Mark dengan tangannya, tetapi tangan Mark masuk kedalam piyama Jennie.

"Mark ayo tidur"

Mark seolah tuli, dirinya meringsut kebawah, masuk ke dalam selimut membuat dirinya tak terlihat, lepas dari pelukan Jennie.

Jennie merasakan Mark membuka kancing piyamanya tetapi Jennie membiarkan itu walaupun jantungnya kembali berdetak kencang, dia tahu apa yang ingin Mark lalukan.

Jennie merubah posisi tidurnya dari miring menjadi telentang, sedangkan Mark naik ke atas Jennie untuk mencumbu leher jenjang Jennie.

"Eungh Mark"

Kedua tangan Jennie di tahan oleh Mark di atas kepalanya sendiri menggunakan tangan kiri Mark, sedangkan tangannya masih sibuk membuka kancing piyama Jennie, mata Jennie sedari tadi tidak terbuka, dirinya masih malu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Bastard 'Mark Tuan' (Selesai Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang