"Markk Markkkk, ayo bangun"
"Hemm sebentar lagi"
"Mark ayo kita lari pagi Mark, mumpung pemotretan jam 1 siang, jadinya kita bisa olahraga"
"Aku masih mengantuk"
"Yasudah aku sendiri saja"
"Baiklah aku bangun, kau senang?"
Jennie tersenyum mencium bibir Mark sebentar dan berlari menuju kamar mandi, dia tidak mandi hanya untuk cuci muka dan menyikat gigi, Jennie melihat Mark masuk ke dalam kamar mandi, berdiri di sampingnya untuk melakukan hal yang sama.
Setelah selesai Jennie mengusap wajahnya dengan handuk lalu memberikan handuk itu kepada Mark, Jennie menyisir rambutnya agar terlihat sedikit rapih, baru saja dirinya ingin keluar kamar mandi tetapi tangannya di tahan oleh Mark.
"Kenapa?"
"Mau lagi"
"Mau ap-"
Jennie tersentak, Mark menciumnya bahkan melumatnya, tangan kanan Mark menahan pinggang ramping Jennie sedangkan yang kiri menahan tengkuk Jennie.
Jennie ikut memejamkan mata, morning kiss tidak buruk juga maka kedua tangannya bergantung di leher Mark, mengusap sedikit rambut halus Mark, memiringkan kepalanya ke kiri dan ke kanan agar Mark lebih puas menciumnya.
Kakinya berjinjit, tidak mau ciuman paginya terlepas begitu saja, Mark gemas sekali, Jennie merasa dirinya melayang ketika Mark mengangkatnya dan mendudukinya ke kabinet yang berada di kamar mandi, membuat dirinya lebih tinggi dari Mark.
Mark melepaskan ciumannya terlebih dahulu, menciptakan benang saliva yang menjuntai di antara bibir mereka, manis sekali, bibir Jennie selalu manis dan pas bibirnya.
Jennie mengambil udara sebanyak mungkin, sebanyak yang dirinya bisa, kedua tangannya masih berada di bahu Mark, sedangkan Mark mengusap punggung Jennie, memberikan afeksi nyaman.
"Morning kiss tidak buruk juga kan?"
Jennie terkekeh, itulah yang dirinya pikirkan tadi, Mark bergeser memberikan space untuk Jennie turun lalu membiarkan Jennie keluar kamar mandi untuk bersiap lari pagi.
"Ketaman saja Jen"
"Iya, ayo Mark"
***
Sesekali berolahraga tidak masalah juga, lari beriringan bersama Jennie sangat menyenangkan, sayangnya tidak bisa menggenggam tangan Jennie karena Jennie tidak mau, tangannya sangat sibuk, yang satu memegang handuk kecil dan yang satunya memegang tempat minum.
Mark dan Jennie sudah berlari 10 kali putaran, lumayan juga keringat yang keluar, Mark sudah lama tidak berolahraga seperti ini, jadi dirinya sangat bersemangat.
"Mark istirahat sebentar"
Mark setuju lalu duduk di samping Jennie, di taman tidak begitu banyak kursi yang tersedia, jadilah Jennie dan Mark duduk di bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bastard 'Mark Tuan' (Selesai Revisi)
RomancePria yang mempunyai trauma dan bertemu dengan wanita yang mengubah hidupnya.