"Sudah siap?"
Jennie menoleh ke pintu, Mark sudah berdiri di sana lengkap dengan kemeja satin coklatnya serta celana bahan hitamnya, tidak lupa dengan beberapa aksesoris serta sepatu mahalnya.
"Sudah Mark"
Mark tersenyum tipis, Jennie selalu cantik, rambut yang di cepol san dress bermotif bunga, sangat cocok dan menggemaskan. Mark memerhatikan Jennie yang masih memasukan ponsel serta barang lainnya ke dalam tas.
Jennie berjalan ke arah Mark mengulurkan tangan kanannya untuk Mark genggam, setelah semuanya siap dan tidak ada yang tertinggal, mereka turun ke bawah menuju mobil yang sudah Mark siapkan sebelumnya.
"Kamu selalu cantik Jennie"
"Terimakasih, kamu juga selalu tampan Mark"
Keduanya terkekeh, malu mengungkapkan pujian yang hampir setiap hari terlontar, Jennie melihat di jok belakang ada sneakers berwarna putih, dia jadi ingat waktu lalu Mark membelinya secara dadakan untuk Jennie karena kaki Jennie terluka, terlalu lama memakai heels untuk sesi pemotretan.
Mark sangat perhatian dan sangat detail bahkan hal kecil pun selalu ia perhatikan, lama-lama semua mobil Mark penuh dengan barang-barang Jennie, Jennie merasa tidak enak kepada Mark, dirinya merasa terlalu bergantung kepada lelaki ini, tetapi Mark pernah bilang juga bahwa dirinya sangat tidak apa-apa jika Jennie mengandalkannya.
"Kamu akhir-akhir ini sering melamun, ada apa?"
Jennie tersadar dari lamunannya, sejak kapan dirinya sudah berada di tengah jalan?. Jennie rasa sepertinya tadi mereka masih di halaman rumah.
"Tidak ada Mark"
"Kamu sakit?"
Jennie menoleh ke arah Mark yang fokus ke depan untuk menyetir dengan tangan satu karena seperti biasa tangan satunya menggenggam tangan Jennie, jalanan hari ini tidak terlalu padat, membuat Mark santai dalam berkendara.
"Tidak kok, kita mau makan dimana?"
"Aku sudah reservasi nanti kamu pasti tahu"
Jennie mengangguk, dia mempercayai Mark, Mark tidak pernah salah dalam hal selera apapun. Dan disinilah Jennie, berada di salah satu restoran mewah yang berada di tengah kota, Jennie menutup mulut kecilnya dengan tangannya, terkejut ketika dia tahu bahwa Mark membawanya kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bastard 'Mark Tuan' (Selesai Revisi)
RomansaPria yang mempunyai trauma dan bertemu dengan wanita yang mengubah hidupnya.