..
..
..
Selamat membaca...
Sekarang Veli sedang berada di sebuah cafe dekat sekolahnya.Hari ini dia libur sekolah. Tidak sendiri dia bersama Daviant. Daviant mengajaknya jalan-jalan melepas penat sehabis ujian.Apalagi setelah ini mereka akan memasuki tahun pelajaran yg baru lagi sebagai siswa tingkat akhir. Tidak disangka waktu berlalu cepat.
Melamun sambil menggoyang-goyangkan sedotan pada gelas coffe latte -nya.Ponsel Beli berdering, namun berhasil membuatnya tak berkutik melihat nama yg tampil dilayar ponselnya.
"Mama"
Wanita yg selama ini ia rindukan, yg ia tangisi setiap malam. Beli sering kali mencoba menghubunginya namun selalu nihil.Wanita itu sibuk dengan bisnisnya.
Lalu sekarang ia menghubungi Putri semata wayangnya.Veli jelas senang, senyuman lebar langsung terukir jelas diwajahnya.langsung saja menjawab panggilannya.
Namun kata-kata pertama yg ia dengar bukanlah sebuah sapaan khas seorang ibu yg rindu kepada anaknya.
"Vel.. Besok mama jemput kamu ke Bandung. Kamu ikut mama ke London dan tinggal disana tidak ada penolakkan. Mama hanya ingin bicara iti saja, nanti mama hubungi lagi"
Tuutt.. Tuutt.. Tuutt
Dan panggilan pun berakhir. Beli bahkan tidak diberi kesempatan bicara dan apa tadi! Ke London!.
Apa-apaan mamanya ini tidak dapat dihubungi setelah hampir berberapa bulan. Tetapi setelah menghubungi tiba langsung menyuruhnya ikut ke London.
Lalu kalau ia ke London bagaimana sekolahnya, jangan lupakan wajah tampan kekasihnya yg mengernyit bingung dengan perubahan wajah Veli.
Bagaimana reaksi Daviant jika tau ia akan pergi.Setelah diam sejenak Beli memutuskan untuk bicara sekarang saja dengan Daviant. Jika dibiarkan nanti akan semakin parah.
"Eeuum..Dav a-aku kayaknya harus pergi deh"
Daviant yg belum sepenuhnya mengerti keadaan. Langsung saja mengiyakkan kekasihnya. Ia mengira Veli pergi maksudnya ingin pulang kerumah.
"Yaudah.. Ayo aku anter"
"Bukan gituu.. Maksudku aku bakalan pergi ke London. Tadi mamaku nelfon katanya besok aku pergi London"
"Hah.. Kamu nggak becanda kan? "
Tuhkan Beli sudah menduga Daviant akan seperti ini. wajahnya yg tadinya terlihat santai sekarang menjadi tegas dilihat dari rahangnya yg mengeras tanda ia marah. Kenapa kekasihnya harus ke London tiba-tiba.
"Terus.. Kamu mau ninggalin aku gitu, maksud kamu kita putus gitu? "
"Yaa nggak lah.. Kita LDR-ran kan bisa lagian kayaknya aku nggak lama kok"
"Nggak lama nya sampai kapan Veli? "
"Nggak tau sih, yg pasti aku lagian kan nggak bakalan naksir cowok lain"
"Sekarang aja kamu ngomongnya gitu, tau-tau nanti pulang kamubudah ninggalin aku"
"Nggak bakalan.. Aku janji"
"Hufft..yaudah lah kita pulang aja dulu nanti diomongin lagi kamu pasti capek kan udah jalan-jalan dari pagi tadi"
"Iya"
Veli tau jika sudah begini sudah yakin jika Daviant benar-benar kesal. Ya siapa yg tidak kesal sedang kecan denga pacar dengan suasana yg sangat baik tiba-tiba saja keadaan seperti ini muncul.
TBC
Haii.. Aku update nihh
masih ada nggak yg baca cerita ini. Kalo dilihat vote dan readersnya makin dikit ya:v
Tapi nggak apa-apa kok.. Lagian cerita ini muncul karena keisengan aku aja
Oh ya btw ini chapnya ktuker nggk tau deh dikalian iya atau nggak.. Maaf yaa, aku udah trllu cpek buat ngeditnya ulang
Dua chap lagi End
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙮 𝘼𝙣𝙜𝙚𝙡 [𝐶𝑜𝑚𝑝𝑙𝑒𝑡𝑒]✓
Teen FictionBroken home Tinggal tanpa orang tua Tak punya tujuan Itulah deskripsi keadaan Velira Anastasya,gadis lucu, cantik, dan pintar. Harus menghadapi keadaan yg bukan menjadi rintangan yg harus ia hadapi diusia belia. Bertemu lelaki tak dikenal, asing da...