18. Bandung

1.5K 179 37
                                    

"Sekolah kita, Milo!" Lova menepuk paha Milo sambil berteriak histeris saat melewati sekolah mereka dulu. Walau hanya sebentar bersekolah di sana, tetap saja bangunan itu menjadi tempat yang bersejarah bagi Lova.

"Mau mampir?" tanya Milo sambil tertawa geli melihat Lova yang terlihat sangat bersemangat.

Lova mengangguk cepat. "Yuk!"

Lova turun dari mobil lalu tersenyum senang. Rasanya sudah lama sekali ia tidak menginjakkan kaki di bangunan ini, sudah banyak yang berubah sejak terakhir kali Lova meninggalkannya. Banyak kenangan yang terukir di tempat ini dan sampai sekarang belum bisa dilupakannya.

Saat melewati kelas mereka dulu, Lova mendadak teringat pada Marsha yang menjadi teman pertamanya di sekolah ini.

"Milo, kita ketemuan sama Marsha yuk!"

"Boleh, lo kabarin dia deh."

"Oke!" sahut Lova. Ia mengambil ponselnya lalu memberi tahu Marsha bahwa ia sedang berada di Bandung.

Lova dan Milo lanjut berjalan-jalan mengelilingi area sekolah.

"Gue jadi inget dulu pertama kali nembak lo di perpus," gumam Milo saat melewati perpustakaan.

"Apaan taruhan doang," celetuk Lova pelan.

Milo tertawa pelan. "Kan tapi dari taruhan malah jadi suka beneran. Buktinya gue masih sayang sama lo nih sampe sekarang. Kalo nggak sayang mah gue udah pacarin cewek lain dari dulu, Lov. Hadiah taruhan dari Indra juga nggak gue terima."

"Bohong banget lo." Lova menjulurkan lidahnya.

"Ye, ngeselin banget!" Milo mendorong kepala Lova pelan.

"Eh, tapi lo pacaran lagi nggak sih, Mil?"

"Habis putus sama lo?"

Lova mengangguk sambil memakan roti yang tadi mereka beli sebelum berangkat.

"Pernah sih. Tapi cuma sebulan."

"Kenapa?"

"Ingetnya lo terus."

"Bohong banget lagi."

"Ih dibilangin nggak percaya. Misalnya nih ya, gue ke pantai. Gue ke inget ke Sayang Heulang sama lo. Terus dia ngajakin ke pasar malam, inget lo lagi. Udah pokoknya ngapain aja gue malah keinget sama lo terus."

Lova tertawa pelan. Ia menahan diri untuk tidak menjawab perkataan Milo bahwa ia juga merasakan hal yang sama.

"Ih, merah tuh pipinya," goda Milo. Ia mencolek pipi Lova gemas.

Lova menangkup kedua pipinya sambil tertawa.

...

"MARSHA!"

"LOVAA!"

"Cie, akhirnya balikan."

"Mana ada," celetuk Lova sambil tertawa, begitu pula Milo.

"Kalian tumben ke Bandung? Berdua lagi. Lagi mau nostalgia ya?"

"Nggak tahu, nih manusia tiba-tiba di rumah gue tadi pagi."

"Ya udah yuk duduk, dilihatin orang mulu dari tadi." Marsha menarik tangan Lova dan meninggalkan Milo di belakang.

"Gimana nih ceritanya bisa balikan?" tanya Marsha setelah mereka sudah mendapat tempat duduk.

"Emang kita balikan, Mil?" tanya Lova.

Milo menaikkan sebelah alisnya. "Menurut lo?"

Lova tertawa. "Sensi amat, lagi mens ya, Pak?"

"Peanut, peanut..." gumam Marsha.

"Tanya Milo aja deh ah, pusing gue," jawab Lova yang sebenarnya juga masih bingung apa status hubungannya dengan Milo sekarang.

"Lo gimana sama Indra?" tanya Milo tanpa menjawab pertanyaan Marsha.

Marsha membelalakkan matanya. "Bangsat, kenapa jadi Indra sih!"

Lova dan Milo tertawa puas melihat reaksi Marsha.

...

"Lova?"

Lova tersenyum sembari menyalami Ibu Milo.

"Apa kabar, Tante?"

"Baik. Kamu ke mana aja? Tante kangen lho sama kamu..."

"Lova juga kangen sama Tante. Lova kuliah di Bogor, Tante. Terus nggak sengaja ketemu sama Milo lagi."

Mama Milo tersenyum senang.

"Ayo masuk, Tante baru mau masak."

Lova tersenyum senang melihat Ibu Milo terlihat sehat seperti ini, sangat jauh lebih baik dibandingkan terakhir kali mereka bertemu.

"Tante biasa masak buat sendiri?"

"Iya, setiap weekend juga Milo pasti pulang ke Bandung, makanya Tante masak. Tapi dia nggak bilang kalo ada kamu, untung Tante belum masak ya..."

"Lova bantuin, Tante." Lova mengikuti Ibu Milo berjalan ke dapur.

"Milo ikut ah," celetuknya.

"Nggak usah, nanti kamu berantakin doang."

"Mama mah jahat."

Lova dan Ibu Milo terkekeh. "Mama kan bicara fakta. Kalau kamu bantuin, yang ada kamu cicipin masakannya terus," sahut Ibunya.

Milo mendengkus lalu akhirnya memilih untuk duduk di sofa.

"Mau masak apa, Tante?"

"Hari ini mau masak sup seafood sama tumis jamur. Milo suka banget sama seafood. Kamu urus bumbunya aja ya, biar Tante yang siapin lain-lainnya."

"Siap, Tante!" Lova berjalan ke kulkas untuk mengambil bumbu-bumbu.

____

18 April 2019

Setelah Usai (Milova 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang