Part 1

55 7 7
                                    

Dari sekian banyak eskul satupun tiada yang menarik perhatian Rara.

'' Ra,lu mau ikut eskul apa?''tanya Imelia,teman baru Rara karna baru masuk Rara sudah mempunyai banyak teman baru.

''Gua ga bakal ikut eskul deh mel,ga menarik banget,''Jawab Rara tapi disisi lain Rara memikirkan bahwa ia sangat tertarik eskul Pramuka yang tak lain karena ada Hafidh.

Tiba-tiba seorang pria tampan,putih,keren yang memakai baju pramuka dan dilehernya memakai kacu,membawa kertas dan pulpen menghampiri Rara.

''Ra,mau ikut pramuka?''Tanya Hafidh,Sahabat sekaligus kakak kelas Rara dulu di SD.

''Hafidh?(Mimpi apa gua semalem bisa dipertemukan kembali ini orang,dan udah bener-bener beda)'' Seru Rara dalam Hati.

*Flashback On*

Dulu Rara dan Hafidh dari mereke TK sampai bersekolah dasar selalu satu sekolah dan dulu Hafidh termasuk anak yang nakal,dekil,item,langganan Bp,suka nangisin anak cewek,dan sekarang?jangan ditanya lagii ya
Hafidh yang sekarang bukan lah Hafidh yang dulu.

Karna semua butuh proses,sama halnya Kupu-kupu pun pernah menjadi sesuatu yang menjijikan sebelum menjadi indah.

Tapi ntah akan sikap nya apakah masih menjadi Hafidh yang dulu yang selalu menghibur gadis mungil itu??

*Flashback of*

"Ra kok diem,lu mau ikut ga?'' Tanya Hafidh Heran karna dari awal Hafidh mengahmpirinya hingga ia memulai percakapan ia hanya melamun sebari senyum-senyum sendiri

"Iy..ya gua ikut deh Fidh''Jawab Rara dengan gugup dan tanpa pikir panjang lagi akan orang tua Rara yang selalu melarang Rara mengikuti kegiatan Pramuka dari SD.

"Kenapa gua gugup gini yaalah,padahal tu orang biasa aja sama gua" Ujar Rara dalam hati.

"Ra?"Tegur Hafidh karena ia benar-benar sudah sangat aneh melihat sikap sahabat nya itu yang dulu terkenal dengan malas senyum,tapi dari tadi Rara selalu tersenyum dengan pandangan kosong.

"Eeh,kenapa Fidh?"Jawab Rara dengan ekspresi kaget dan dengan mempaparkan wajah polosnya

"Kaya nya lu udah gak waras ya ra,harus ceoet-cepet dibawa ke RSJ nih haha"Goda Hafidh sambil ketawa terbahak bahak.

"Jahat banget ya lu,yang kaya gini dibuat candaan!!Bencii banget dah guaa!!"Gerutu Rara dengan kesal akan sifat sahabatnya yang ga pernah berubah itu

"Hehe,maaf ya gua ga bisa lama.Nanti kalo disuruh kumpul lu kumpul aja ya... Byeee "Hafidh dan langsung pergi meninggalkan Rara

Setelah Hafidh pergi Rara mulai melakukan kebiasan buruknya MELAMUN sebari Senyum² sendiri

"Dipikir -pikir Hafidh Keren juga yaa haha,eh apaan sih Ra ngaco banget sih lu"-Batin Rara

"Ciee Rara ngefly.." Ledek Dhiya Sahabat SD Rara yang ntah dia kenapa tiba-tiba bisa ada di samping Rara

"Yaelah kenapa haruss elu lg siii dasar mahluk astral!! "Gerutu Rara dan langsung menunjukan ekspresi anak kecil yang marah tidak dibelikan mainan dan itu yang membuat Dhiya tertawa terbahak-bahak karna aksi konyol sahabatnya itu

''Hahaha...Lucuu banget sih lu jadi orang,bay the way Hafidh cakepan juga ya sekarang tambah keren jugaa''Ledek Dhiya

''Yaelah,bersihan dikit''Jawab Rara dengan nada malu-malu

" Apa jangan jangan lu suka sama si Hafidh ra sekarang?Eh mending Rio aja lebih cakepan"Ledek Dhiya

Rio Dwi Mahendra lebih sering dipanggil Rio Pria Tampan,beralis tebal,hidung mancung,putih,manis,dan juga agak cuek.Salah satu sahabat Rara yang pernah dekat sekali dengan Rara semasa SD dulu .Dia temen satu eskul Hafidh dan bestfriend-an sama Hafidh.

"Yaudah yu balik ke kelas" Ujar Rara sambil mengalihkan pembicaraan karena ia tak mau jika sahabatnya itu mengetahui hal yang sebenarnya.Bisa bisa Rara gagal jadi pengagum Rahasia sahabtnya itu

"Dasar Rara ga berubah dari SD"Jawab Dhiya menggeleng-gelengkan kepala sebari tertawa kecil

Rara belari menuju kelas dan meninggalkan sahabatnya yang super bawel itu.

''Ra jangan lari mulu napa.. Tunggu gua ra!!''Pinta Dhiya yang berusaha lari sekuat tenagaa untuk menyusul Rara yang lari nya macam dikejar-kejar hantu

Rara menoleh ke belakang ingin memastikan sahabat nya yang bawel itu.Karena sepanjang mereka lari menuju lapangan Dhiya sahabat nya Rara yang super bawel tak ada habis nya ngoceh udah persis sama Ibu-ibu PKK gitu.

Tiba-tiba..

" Ra awaaasss"Dhiya dengan nada keras lalu menutup wajahnya karena ia tidak mau melihat orang yang menabrak nya itu jadi sakit telinga karna teriakan dia yang bisa-bisa membuat dunia runtuh.

Blukkk....!!!



One MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang